Anak sulung Enen, Insya Maulida (25), berharap Bilal dapat segera ditangkap. Dia juga berharap Bilal mendapat hukuman setimpal, bahkan hukuman mati.
"Saya penginnya dia ditangkap, dihukum mati atau hukuman seumur hidup," kata Insya setelah menemui pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di kantor Kemlu di Jalan Pejambon Nomor 6, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insya mengaku ikhlas atas kepergian ibunya. Namun dia ingin kasus tersebut terungkap jelas serta Bilal dapat ditangkap.
"Ikhlas saya, cuma Bilal itu saya belum ikhlas karena dia belum dapatin yang setimpal, saya belum ikhlas. Dia belum ngerasain sakitnya penderitaan mama saya," ujar Insya.
Sebelumnya, Insya mengatakan pemakaman Enen akan dilakukan di Kamboja. Namun Insya mengaku belum tahu pasti kapan Enen akan dimakamkan. Informasi lebih lanjut dari Kemlu, menurut Insya, akan disampaikan kepadanya dalam waktu dekat.
Jenazah Enen sebelumnya ditemukan di sebuah hotel di Kamboja pada 25 Maret 2018. Enen diketahui menginap di hotel itu bersama suaminya, Bilal, sejak 19 Maret 2018. Namun, saat jenazah Enen ditemukan, keberadaan Bilal misterius. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini