Ini Cerita Penamaan Siklon Tropis di RI Pakai Nama Bunga

Jakarta - Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta genap sepuluh tahun tepat pada hari ini. TCWC memiliki kewajiban untuk menyampaikan peringatan dini terkait munculnya siklon tropis.

Dalam sepuluh tahun terakhir, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menuturkan ada 13 siklon tropis yang telah melintasi wilayah geografis Indonesia. Tak hanya itu, BMKG menyampaikan bahwa TCWC Jakarta bahkan sudah menamakan lima siklon tropis yang tumbuh di wilayah pantauan TCWC Jakarta.

Baca juga: Siklon Tropis Jelawat Aktif, Waspadai Hujan dan Naiknya Gelombang

"Selama sepuluh tahun berdirinya TCWC Jakarta, kita sudah menamakan 5 siklon tropis yang tumbuh di wilayah tanggung jawab TCWC Jakarta yaitu Durga, Anggrek, Bakung, Cempaka, dan terakhir Dahlia," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Gedung C Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).

Dwikorita menuturkan, dasar penamaan siklon tropis berubah dari pewayangan menjadi nama bunga. Sebab, dijelaskan oleh Dwikorita, saat menggunakan nama Durga muncul perbedaan persepsi di masyarakat.

"Kita gunakan nama bunga meskipun awalnya menggunakan nama wayang, Durga. Namun saat menggunakan wayang ada persepsi kurang baik di masyarakat. Ada yang anggap Durga baik ada yang tidak," ujar Dwikorita.

Baca juga: Dahlia yang Datang Setelah Cempaka Berlalu

Dengan digunakannya nama bunga sebagai untuk siklon tropis, ia berharap agar siklon tropis tak jadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Meski begitu, Dwikorita tetap mengimbau agar masyarakat selalu waspada.

Secara psikologis tidak menakut-nakuti, tapi yang penting kewaspadaan," imbaunya.

Berangkat dari hal itu, Deputi Meteorologi Mulyono Prabowo menjelaskan tak hanya nama bunga, TCWC pun telah menyiapkan nama-nama buah sebagai cadangan.

"Pada saat sidang Tropical Cyclone Comitee itu kita men-submit nama. 2008 sudah muncul sementara Durga kemudian ada perbedaan persepsi. Akhirnya kita men-submit nama bunga. Sebagai cadangannya kita siapkan nama buah," tutur Mulyono melanjutkan Dwikorita.

Sebelumnya TCWC Jakarta memberikan peringatan dini terkait munculnya siklon tropis Jelawat aktif di wilayah monitoring TCWC Jakarta. Menutur analisis TCWC Jakarta perhari ini pukul 07.00 WIB, siklon tropis Jelawat berada di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat dan bergerak ke utara dengan kecepatan 6 knots atau sebelas kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia. (yas/hri)