Pernyataan keras Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi Amien Rais belum terlihat dampaknya pada konstelasi cairnya politik jelang Pilpres 2019.
PAN memang belum bersikap untuk Pilpres 2019. Tapi Ketum PAN Zulkifli Hasan mengisyaratkan partainya mempertimbangkan mengusung Jokowi pada Pilpres.
"Pak Jokowi tentu kan peluangnya incumbent... besar, menjadi pertimbangan," kata Zulkifli.
Ada sejumlah pertimbangan yang jadi faktor penentu keputusan mengusung calon bagi PAN. Pertimbangan yang dimaksud Zulkifli yakni faktor kedamaian di Pilpres termasuk kepentingan bangsa yang menurutnya harus diutamakan dalam bernegara.
Meski nama Jokowi masuk dalam pertimbangan tokoh yang diusung--seperti yang dilakukan sejumlah parpol termasuk PDIP-- Zulkifli mengklaim partainya tidak mematok syarat posisi cawapres.
Sebelum Zulkifli bicara soal peluang dukungan di Pilpres, Amien Rais sempat membuat situasi politik panas.
Luhut berang ada pihak yang menuding program sertifikasi Jokowi hanyalah bohong alias pengibulan. Luhut mengaku paham betul rekam jejak sang pengkritik yang disebutnya senior itu dan tak segan mencari dosa-dosanya.
"Misalnya ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin gitu apanya yang dikibulin? Sertifikat itu dulu prosesnya lama, panjang dan sedikit. Sekarang proses cepat dan banyak. Salahnya di mana? Jadi asbun aja. Jadi nggak boleh kita asal ngomong apalagi senior-senior," kata Luhut, Senin (19/3).
Pernyataan ini direspons keras sejumlah elite PAN. Waketum PAN yang juga duduk di kursi Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengingatkan Luhut agar jangan sembarangan mengancam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya, nggak usah terlalu baper ya, nggak usah terlalu kemudian saling mengancam," ujar Taufik, Selasa (20/3).
Beberapa waktu kemudian Luhut kembali bicara. Dia menantang siapa pun yang ingin 'berkelahi' dengannya menggunakan data, bukan asal bicara.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, keputusan mau ke mana dukungan PAN diberikan, bergantung pada kepengurusan.
"Amien Rais bukan tokoh sentral yang menentukan tapi tokoh yang dihormati PAN. Amien seorang tokoh tapi tidak terlalu menentukan, artinya kepengurusan masih bisa menyuarakan apa maunya contoh sekarang joint koalisi," kata Hendri saat dihubungi, Selasa (27/3/2018).
Sementara soal PAN, Jokowi menurut pandangan Hendri tetap akan mempertahankannya di koalisi hingga masa pemerintahan selesai. Meski satu, menterinya terlibat 'adu' pernyataan soal Amien, Jokowi diyakini tidak terpengaruh dengan kondisi tersebut.
PAN sambung Hendri pasti akan melihat potensi ikut serta dalam mengusung pasangan capres-cawapres. "PAN mau ketum jadi capres, lantas minta joint minimal jadi cawapres. Ini bargaining politik," sebutnya.
Soal Pilpres, Amien Rais yang juga Ketua Majelis Kehormatan PAN ini menegaskan partainya siap berkompetisi dengan partai pendukung pemerintah.
"Yang jelas, saya sudah ketemu pimpinan PAN, tidak mungkin mendukung yang ada sekarang ini supaya timbul kompetisi," ujar Amien, Kamis (8/3).
Amien mengatakan PAN menolak wacana calon tunggal di Pilpres 2019. Ini merujuk pada koalisi Jokowi yang kian gemuk.
"Kalau cuma calon tunggal itu apa bedanya dengan Uni Soviet atau China atau North Korea," kata Amien.
(fdn/fjp)