Cerita Kapolri soal Panasnya Pilkada di Papua

Cerita Kapolri soal Panasnya Pilkada di Papua

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 27 Mar 2018 14:02 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut proses penentuan komisioner KPUD dan Panwaslu di Papua mirip proses pilkada. Gesekan antarkandidat penyelenggara dan pengawas pemilu tingkat kabupaten kuat lantaran mereka merupakan orang-orang suruhan peserta pilkada.

"Pengalaman saya di Papua, untuk menentukan komisioner KPU dan Panwaslu di tingkat kabupaten itu sudah mirip pilkadanya sendiri. Karena para calon sudah menaruh orang-orang dia," kata Tito.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito menyampaikan hal itu dalam acara 'Pemberian Penghargaan Kapolri kepada Tim Gabungan Pengungkapan 1,6 Ton Narkoba Jenis Sabu' sekaligus 'Launching Anugerah Jurnalistik Polri Tahun 2018' di gedung Rupatama, Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (27/3/2018).



Diketahui Tito pernah menjabat Kapolda Papua sejak 2012 hingga 2014. Saat itu dirinya berpangkat inspektur jenderal polisi.

"Pengalaman saya sewaktu di kewilayahan, apalagi di Papua, dua tahun di sana. Saya sampaikan ke teman-teman KPU, KPU pada tingkat pusat solid karena pejabat negara. Tapi di tingkat kecamatan semua orang-orang ad hoc yang dipilihnya sementara," terang Tito.

"(Petugas) kecamatan, kelurahan, TPS ini direkrut dengan cepat. Nah mereka bukan merupakan ad hoc, mereka lima tahun sekali (kerja), selesai. Kadang (mereka) berpikir 'kapan lagi nih lima tahun sekali', sehingga godaannya akan tinggi. Semua kontestan berusaha mendekati penyelenggara," tutur dia. (aud/rvk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads