Satuan Pelaksana Sosial Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Marspel, berkata kondisi kakek ini sangat memprihatinkan saat didatangi petugas. Kakek ini mengaku bernama mbah Ramun dan sudah berusia 101 tahun.
Kepada petugas, mbah Ramun juga mengaku sebagai veteran perang. Dia sempat bercerita mengenai masa-masa penjajahan Belanda sebelum Indonesia merdeka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Marspel mengatakan, mbah Ramun sudah 3 minggu menggelandang di Jakarta. Dia bertahan hidup di bawah kolong Tol Enggano, Jakarta Utara.
Menurut Marspel, mbah Ramun datang ke Jakarta bertujuan untuk menjadi pemulung. Dia berpikir menjadi pemulung di Jakarta dapat mengubah nasibnya selama ini.
Kakek asal Pemalang, Jawa Tengah, ini mengaku tidak memiliki sanak saudara di Jakarta maupun di kampung halaman. Ia hidup sebatang kara dan merawat dirinya sendiri.
"Selama ini mbah Ramun tinggal di kolong-kolong tol dan di pinggir jalan atau di ruko-ruko. Di mana saja mbah Ramun lelah, di situ lah mbah Ramun istirahat dan tidur," terang Marspel.
Kondisi kesehatan mbah Ramun juga sudah memprihatinkan. Menurut Marspel sejak usia 90 tahun-an, mbah Ramun terkena penyakit jantung dan kebocoran ginjal. Namun hingga sekarang ia masih berjuang untuk menghidupi dirinya sendiri.
Saat ini Ramun telah dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung, Jakarta Timur. Di sana ia akan mendapatkan perawatan dan pelayanan kesehatan. (hri/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini