"Kami akan sapu bersih dan melakukan penyusuran terhadap kelompok anak-anak nongkrong karena sudah sangat mengkawatirkan," kata Kapolres Serang Kota AKBPcKomarudin, Kota Serang, Banten, Selasa (27/3/2018).
Dari peristiwa pengeroyokan geng oleh All Base 55, ditemukan bahwa mereka memproduksi senjata tajam secara mandiri. Bahkan ada pelajar dikenal ahli membuat senjata untuk tawuran.
"Di kalangan mereka ada yang membuat senjata tajam," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eksekusi pengeroyokan ini juga dilakukan tergantung nyali para anggota. Para tersangka pengeroyok yaitu AJ alias Jebing, AG, AR alias Jalu, RH, BD, RH, FR, ZH adalah angota geng yang sudah teruji mentalnya. Komarudin mengatakan, di antara 9 tersangka, ada 1 pelajar aktif namun dengan umur cukup dewasa.
Mereka juga menurutnya bergerak atas arahan SM sebagai otak pengeroyokan dan alumni salah satu SMK di Kota Serang.
Ia juga menegaskan pihaknya tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain. Karena dalam percakapan grup, pengkondisian pengeroyokan pelajar asal Bogor sudah dilakukan ketika para pelajar masih berlibur di Anyer. Bahkan sampai pukul 21.00 , grup tersebut masih aktif melakukan koordinasi sebelum melakukan serangan.
"Yang lain akan kami dalami. Tidak menutup kemungkinan ada tambahan tersangka. Kita lihat dari perannya," ujarnya.
Geng ini melakukan pengeroyokan karena menganggap 48 siswa asal Bogor yang berlibur ke Anyer sebagai orang yang tak diundang. Saat memasuki kawasan Kota Serang untuk pulang, mereka kemudian diserang sampai menyebabkan 1 korban inisial R tewas. (bri/asp)