Standar Nilai Naik, Pelajar Yogya yang Tidak Lulus Melonjak

Standar Nilai Naik, Pelajar Yogya yang Tidak Lulus Melonjak

- detikNews
Kamis, 30 Jun 2005 14:13 WIB
Yogyakarta - Semua sekolah di Yogyakarta mengumumkan kelulusan ujian sekolah dan ujian nasional (UN), Kamis (30/6/2005). Sebanyak 18.657 siswa SMP/MTs, SMA/MA dan SMK dinyatakan tidak lulus ujian tahun ajaran 2004/2005. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.Hal itu dikemukakan oleh Ketua Penyelenggara Ujian Nasional (UN) Provinsi DIY Drs K. Baskara Aji kepada wartawan di sela-sela pemantauan pengumuman kelulusan di beberapa sekolah di Yogyakarta, Kamis (30/6/2005)."Angka tertinggi yang tidak lulus adalah siswa SMK sebanyak 24,79 persen, disusul siswa SMA/MA 22,64 persen dan siswa SMP/MTs 19,59 persen," katanya.Menurut Baskara, pada tahun ajaran 2004/2005 ujian nasional diikuti 87.858 siswa SMP/MTs, SMA/MA dan SMK. Sedangkan siswa yang dinyatakan tidak lulus sebanyak 18.657 siswa.Untuk siswa SMP/MTs se DIY dari 45.552 siswa, tidak lulus 8.923 siswa atau 19.59 persen. Untuk SMK dari 18.204 siswa, yang tidak lulus 4.513 siswa atau sebesar 24,79 persen. Sedangkan untuk siswa SMA/MA sebanyak 23.602 siswa yang ikut UN, yang tidak lulus sebanyak 5.221 atau meningkat hingga 22,64 persen"Dibandingkan tahun lalu, jumlah siswa yang tidak lulus mengalami peningkatan. Bila tahun lalu dari 24.636 siswa yang ikut UN, yang tidak lulus sebanyak 3.999 atau 16,23 persen. Sekarang yang paling banyak tidak lulus dari siswa SMK," katanya.Dalam UN tahun ini, sebagian besar siswa gagal dalam ujian mata pelajaran Matematika. Dari 45.552 siswa SMP/MTs, sebanyak 4.597 atau 10 persen siswa gagal. Sedangkan di SMA dari 7.624 siswa jurusan IPA, sebanyak 604 siswa juga gagal ujian Matematika."Selain gagal pelajaraan Matematika, banyak siswa SMK yang juga gagal di pelajaran Bahasa Inggris dari 18.204 siswa yang gagal sebanyak 3.256," katanya.Menurut Baskara, tingginya angka ketidaklulusan siswa tahun ini karena tingginya standar angka standar batas minimum kelulusan UN. Bila tahun lalu sebesar 4,01, tahun ini menjadi 4,26. Padahal siswa yang mempunyai kemampuan antara 4,01-4,26 cukup banyak jumlahnya."Nilai UN saat ini juga apa adanya, tidak ada angka pembulatan ke atas. Bila nilai 4,6 atau 5,6 hanya seperti itu nilainya," ungkap Baskara.Siswa yang tidak lulus ujian tahap pertama, diberikan kesempatan mengikuti ujian nasional tahap kedua yang akan dilaksanakan tanggal 22 - 24 Agustus 2005. (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads