"Sampai saat ini Bonita belum juga menampak dirinya. Dia masih bersembunyi di green belt yang ada di tengah perkebunan sawit," kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo kepada detikcom, Senin (26/3/2018).
Hutomo menyebutkan, sudah sepekan ini Bonita berada di green belt menjauh dari perkebunan sawit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau demikian, tim terpadu tetap melakukan patroli di lapangan. Patroli dilakukan terutama di kawasan perbatasan antara kebun sawit dengan green belt.
"Walau belum muncul (Bonita), tim kita tetap patroli di sejumlah kawasan terutama pada perbatasan dengan green belt," kata Hutomo.
Sebagaimana diketahui, Bonita ini telah menyerang dua warga hingga tewas. Korban pertama Jumiati tewas pada 3 Januari dan Yusri tewas pada 10 Maret 2018.
Jumiati tewas diserang di tengah perkebunan kelapa sawit, sedangkan Yusri tewas diserang di dusun Sinar Danau masih di wilayah kecamatan Pelangiran.
Sudah hampir tiga bulan, Bonita dicari untuk dievakuasi dari lokasi konflik itu. Namun tim terpadu belum juga berhasil melakukannya. Bonita sudah sempat ditembak bius, namun lolos yang kini kembali ke hutan. (cha/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini