"Saya produksi kripik di Bogor, kalau di sini (Pamulang) kan nggak ada yang bantu. Saya ke Bogor juga agar insentif ngeliatin orang tua saya," ujar Hesti di rumahnya di Jl Salak, Perumahan Pondok Benda Residence, Pamulang, Tanggerang Selatan, Minggu (25/3/2018).
Hasil dari jualan kripik dan baju tersebut digunakan Hesti salah satunya untuk memberi makan hewan peliharaannya. Hesti memberi makan 11 anjing dan 30 kucing miliknya 2 kali dalam sehari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kripik (jualan) di online saja, sama pencinta animal juga. Kalau baju sudah lama dari sebelum merawat guguk ini sudah jualan baju. Sempat pernah berhenti karena habis modalnya. Kita juga jualan baju karena ada yang modalin trus diputerin aja," imbuhnya.
Hesti tinggal bersama suami dan dua anak kembarnya yang duduk di bangku kelas 5 SD. Keluarga ini mengandalkan hasil penjulan kripik dan baju Hesti sedangkan suaminya sendiri tidak bekerja.
"Saya tidak menghendaki memelihara anjing dan kucing (karena) saya sadar diri saya orang nggak mampu. Suami saya nggak kerja, tapi saya hanya punya tempat selebihnya menjadi urusan Allah. Entah dari mana rezeki ya datang aja," ungkapnya.
Meskipun banyak hewan yang dipelihara, Hesti enggan meminta bantuan lewat sosial media. Ia juga enggan membeberkan jumlah pengeluarannya untuk membeli makanan anjing dan kucing di rumahnya.
"Saya nggak bisa jawab (dana yang dikeluarkan), kalau saya itung-itung kesanya tidak ikhlas. Sama kaya sedekah aja saya nggak pernah ingat pengeluaran mereka (hewan peliharaanya) makan. Saya lakukan semua karena Allah," tuturnya. (nvl/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini