Dari laporan yang diterima Anies, busa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya beda tinggi antara muka air di BKT Marunda dan muara laut serta limbah detergen masyarakat.
"Detergen ini ketika diteliti lebih jauh kebanyakan justru dari limbah detergen rumah tangga karena di sekitar-sekitar situ belum ditemukan daerah industri," ujar Anies di Danau Sunter Barat, Jakarta Utara, Sabtu (24/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harus me-review kembali penggunaan detergen-detergen itu meskipun di rumah kami hanya gunakan satu baskom, dua baskom, atau satu mesin cuci, dua kali kerja tapi ketika dikumpulkan itu menjadi volume detergen yang luar biasa besar," jelas dia.
"Jadi ini laporan sementara seperti itu dan ada berapa langkah-langkah yang dilakukan, tapi ini kami akan cek lebih jauh karena kalau sekadar menggunakan alat kimia untuk menghilangkan, buihnya hilang nggak keliatan di foto, tapi bukan berarti polusinya hilang," lanjutnya.
Terakhir, Anies mengatakan akan terus me-review atau mengkaji aliran sungai yang ada di Jakarta.
"Nah saya sampaikan yang kami butuhkan adalah pemberesan polusinya bukan sekadar meniadakan buihnya, karena ada zat-zat kimia yang bisa dipakai. Itu laporan sementara yang diterima, nanti kami masih harus review sepanjang aliran sungai," tegas dia. (aan/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini