Jakarta - Hari ini (30/6/2005), tokoh pejuang kemerdekaan 1945 Roeslan Abdulgani akan dimakamkan. Roeslan yang kerap dipanggil Cak Roes akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara kenegaraan pada pukul 09.30 WIB. Banyak jasa dari tokoh besar yang meninggal Rabu (29/6/2005) pukul 10.20 WIB di RSPAD Gatot Soebroto ini. Sejumlah pejabat negara, termasuk Presiden pun mengakuinya. Tokoh ini menjadi saksi dan pelaku pada lembar-lembar sejarah Indonesia.Pada jaman pendudukan Belanda, almarhum aktif sebagai ketua organisasi "Indonesia Muda" yang membuatnya sering ditangkap aparat Belanda. Dia juga ikut berjuang pada perang kemerdekaan 1945 dan kemudian mengisi perjalanan Indonesia modern sebagai menteri luar negeri dan duta besar di PBB. Setelah pensiun pada 1972, tidak membuat Cak Roes menghentikan aktivitasnya. Sederet pekerjaan dia lakukan dengan baik antara lain wakil Indonesia dalam Seminar Asia Afrika di Kairo, Mesir, pada 1985, memberikan kuliah di Universitas Monash Australia, melakukan riset arsip dan dokumentasi di Belanda atas undangan Pangeran Bernhard. Lembaga PBB, Unesco yang bermarkas di Paris juga pernah menjadikan Cak Roes sebagai konsultan di bidang komunikasi massa dan kebudayaan.Sejumlah tokoh dan negarawan masa kini dan tempo dulu termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum di kediamannya Jl Diponegoro 11, Jakarta Pusat. Tokoh lainnya yang ikut melayat di antaranya adalah mantan Presiden Soeharto, mantan Wapres Tri Sutrisno, mantan Menteri Penerangan Harmoko, mantan Mensesneg Moerdiono, Menteri Agama Maftuh Basyuni, mantan Gubernur DKI Ali Sadikin, Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno, dan Sukmawati Soekarnoputri. Cak Roes pun meninggalkan pesan kepada bangsa Indonesia. Tokoh yang selalu memperhatikan perkembangan politik tanah air ini mengharapkan adanya rekonsiliasi terhadap masalah Soeharto. Dia mengajak semua pihak untuk tidak melihat kesalahan masa lalu dari kacamata sekarang.Selain itu, Cak Roes mengajak untuk revolusi terhadap sistem kenegaraan yang saat ini sudah bobrok. Menurutnya, lebih baik dibuat sistem yang sama sekali baru daripada membongkar sistem yang terus-menerus bobrok dan ongkosnya lebih mahal.
(atq/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini