Gagal dalam bitcoin, pelaku diajak bisnis lain oleh seseorang berinisial D, sesama pemain uang elektronik. Bisnis yang dimaksud adalah membuat tembakau gorila.
"Dulu (pelaku) sempat gagal di bitcoin. Rugi banyak. Terus diajak si D itu untuk ini (transaksi ganja sintetis)," kata Kombes Pol Asep Zaenal Akhmadi, Kasubdit I Narkotika Dit Tipid Narkoba Bareskrim Polri di lokasi rumah yang dijadikan pabrik, lingkungan Perumahan Pesona Paramita 2, Denpasar, Bali, Kamis (22/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya sama-sama di bitcoin terus berlanjut ke transaksi 5fluoro adb. Pelaku mendapat kiriman dari D yang ada di Tiongkok," lanjutnya.
Sementara itu, Hengky Aritonang, Kabid Penindakan dan penyidikan Bea Cukai Sukarno-Hatta yang juga hadir di lokasi pabrik ganja sintetis menyebut pengiriman telah dilakukan sebanyak 3 kali.
Dari hasil pengecekan petugas dengan uji lab, barang yang dikirim itu positif 5fluoro-adb.
"Hasilnya jelas, bahan untuk membuat tembakau gorila yang dikirim dari China," katanya sembari menjelaskan bahan baku obat terlarang kebanyakan dari Tiongkok. (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini