Perilaku Bonita setelah ditembak bius mulai menyadari bahwa hewan tersebut menjadi target untuk dievakuasi. Sikap Bonita kini mulai berubah. Sementara sebelumnya Bonita sering mendekat ke kendaraan milik tim terpadu yang ada di lokasi, kini ia justru menghindar.
"Dari pengamatan di lapangan belakangan ini, perilaku Bonita sudah berubah. Bonita sepertinya tahu kalau dia lagi 'diburu' tim," kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mulyo Hutomo kepada detikcom, Kamis (22/3/2018).
Hutomo menjelaskan pergerakan Bonita belakangan ini tidak lagi seperti hari-hari sebelumnya. Bonita sebelumnya sering menampakkan diri. Kadang Bonita bermain di sekitar mobil milik tim yang ada di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Bonita) sadar kalau dia lagi dicari. Makanya sekarang Bonita terus menghindari tim," kata Hutomo.
Sebagaimana diketahui, sepekan yang lalu Bonita tertembak bius oleh tim. Malam itu puncak predator ini sempat muntah-muntah dan pingsan pengaruh bius.
Tapi karena kondisi malam hari dengan pencahayaan yang minim, setelah siuman Bonita menjauh dari tim. Bonita malam itu hilang di semak-semak perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation milik perusahaan Malaysia.
Sejak saat itu, Bonita pun terus menghindari tim. Dia sepertinya tahu pergerakannya terus dibuntuti. Bonita memang harus dievakuasi dari lokasi itu demi keselamatannya. Bonita sudah menyerang dua warga hingga tewas.
Pertama, korbannya Jumiati, yang tewas pada 3 Januari. Selanjutnya Yusri menjadi korban kedua yang tewas diserang pada 10 Maret 2018. Kini Bonita terus dicari. (cha/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini