"Dalam bahasa Indonesia sekarang itu ada dua kata kerja yang hampir sama tapi artinya beda, yaitu mengkritik dan mengkritisi," kata guru besar linguistik Universitas Indonesia (UI) Prof Rahayu Surtiati saat berbincang dengan detikcom, Kamis (22/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski 'mengkritik' bisa juga bermakna 'mencela', tapi bukan berarti celaan adalah kritikan. Batasan 'mencela' dalam makna 'mengkritik' menurut Rahayu adalah 'benar' atau 'salah'.
"Semisal ada orang berpendapat, kemudian kita tidak sepakat lalu kita bilang 'itu salah'," ujar Rahayu.
Sementara itu 'nyinyir' menurut Rahayu jauh maknanya dari kritik. Dia bahkan menyebut kata 'nyinyir' mulanya adalah bahasa daerah.
"Nyinyir itu maknanya cerewet," kata dia.
Kembali ke soal kritik, Rahayu juga menjabarkan bagaimana kritikan yang baik itu. Menurut dia, kritik yang benar adalah memberikan solusi juga.
"Kritik yang baik itu yang membangun, jadi tak sekadar memberikan kelemahan, tapi kita juga memberikan jalan keluar," ungkap Rahayu. (bag/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini