Novanto Tanyai Pramono Soal Pemberian Duit e-KTP, Jawabnya?

Sidang Setya Novanto

Novanto Tanyai Pramono Soal Pemberian Duit e-KTP, Jawabnya?

Faiq Hidayat - detikNews
Kamis, 22 Mar 2018 11:50 WIB
Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP Setya Novanto mengaku pernah menanyakan langsung ke Pramono Anung soal aliran uang e-KTP. Novanto mengaku penasaran karena hanya mendengar apabila Pramono mendapat jatah uang.

Awalnya, Novanto tahu dari orang kepercayaannya, Made Oka Masagung, yang mengaku memberikan uang ke Pramono. Saat itu, Made Oka disebut Novanto bercerita padanya ketika mendatangi rumahnya.

[Gambas:Video 20detik]



"Saya sampaikan itu dalam suasana sudah lama. Saya tanya ke Pak Pramono karena penasaran, ada masalah sama Oka, hati-hati katanya pakai nama Pak Pram," ujar Novanto ketika menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menurut Novanto, Pramono tidak ingat dengan sosok Made Oka. Novanto pun meminta Pramono mengingat-ingat.

"Dia bilang 'yang mana ya'. Coba diinget lagi ntar di Jakarta ngobrol lagi," kata Novanto.

Selain Pramono, Novanto sebelumnya juga menyebut nama Puan Maharani yang menerima aliran uang. Namun, Novanto belum sempat menanyakan itu ke Puan langsung.


"Belum sempat nanya (Puan Maharani)," kata Novanto.

Sebelumnya, Novanto menyebut uang proyek e-KTP juga mengalir ke Puan Maharani dan Pramono Anung. Keduanya disebut Novanto menerima masing-masing USD 500 ribu.

Dalam perkara ini, Novanto didakwa melakukan intervensi dalam proses penganggaran dan pengadaan barang/jasa proyek e-KTP. Novanto juga didakwa menerima USD 7,3 juta melalui keponakannya Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, dan orang kepercayaannya, Made Oka Masagung. (fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads