Danjen Kopassus: Senjata Israel Banyak Kelebihannya

Danjen Kopassus: Senjata Israel Banyak Kelebihannya

- detikNews
Rabu, 29 Jun 2005 15:47 WIB
Jakarta - Danjen Kopassus Mayjen TNI Syamsu Rizal mengaku tidak keberatan pemerintah mencari alternatif pengadaan senjata dari negara lain di luar Israel. Namun diakuinya, senjata jenis AR Galiear yang diproduksi Israel banyak kelebihannya."Kalau dibilang canggih tidak juga. Kenapa Kopassus tertarik? Karena senjata itu kecil. Kita kan ada Parako (Para Komando) yang membutuhkan senjata jenis AR Galiear," ungkap Syamsu Rizal di sela kunjungan Menhan Juwono Sudarsono ke Markas Divisi Infanteri I Kostrad Cilodong, Bogor, Rabu (29/6/2005).Senjata jenis ini memiliki keunggulan yang cukup menonjol dibanding senjata jenis lainnya. Kopassus, katanya, sudah pernah mencoba penggunaan senjata ini kepada anggotanya. Di lingkungan tentara elit ini, ada sekitar 10-20 pucuk AR Galiear.Syamsu sendiri mengaku cukup berpengalaman dengan senjata jenis ini. Diungkapkan Syamsu, saat masih berpangkat letnan, dia sering membawa senjatanya itu ke luar masuk lumpur dan air selama 40 hari dalam suatu operasi khusus.Namun senjata AR Galiear ini tidak mengalami kerusakan dan macet sedikit pun. Senjata itu masih bisa dioperasikan. Senjata ini juga masih utuh dan tidak patah saat dijatuhkan dari ketinggian 25 meter."Ini yang dibutuhkan dalam operasi-operasi yang dilakukan Kopassus. AR Galiear juga pernah dipakai di Aceh oleh anggota kita. Mestinya kalau pernah dipakai tidak ada masalah, tapi semuanya saya serahkan kepada KSAD untuk mengambil keputusan," ungkap Syamsu.Namun, jika KSAD menilai ada alternatif lain yang lebih baik, lanjut Syamsu, pihaknya akan memikirkan hal itu. "Tapi sangat kita sayangkan karena yang dimasalahkan soal negaranya. Kan Taiwan juga tidak punya wakil diplomatik di RI, tapi barang-barang Taiwan banyak di sini. Ini kita harap juga jadi pertimbangan. Dulu kita beli juga tidak langsung dari Israel," tutur Syamsu.Di Divisi Anti Teror Kopassus, lanjut Syamsu, senjata yang digunakan saat ini adalah jenis AK, MP5 dan HK-33 yang berasal dari pabrik yang sama. Namun, kebutuhan Kopassus sangat tinggi mengingat jumlah personelnya yang mencapai 3.000 orang dengan senjata perorangan.Mengenai rencana pembelian senjata jenis ini, Menhan Juwono Sudarsono mengatakan, akan dikaji ulang. "Apakah mungkin karena di masa lampau itu tidak masalah. Sekarang kita kaji ulang, mungkin ada sumber lain seperti dari Asia Timur. Contohnya, RRC dan Taiwan," kata Juwono.Sekadar diketahui, pada saat Raker dengan DPR, KSAD Jenderal Joko Santoso menjelaskan rencana pembelian senjata buatan Israel yang diusulkan Kopassus. Markas Besar TNI saat ini sedang memproses teknis pembeliannya. Namun rencana ini ditentang DPR. Mereka meminta TNI mengkaji ulang lagi rencana itu. (umi/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads