Prabowo Pidato 'Indonesia Bubar 2030', PAN Singgung Uni Soviet

Prabowo Pidato 'Indonesia Bubar 2030', PAN Singgung Uni Soviet

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 21 Mar 2018 13:04 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpidato 'Indonesia Bubar 2030'. Waketum PAN Hanafi Rais menganggap pidato Prabowo ialah peringatan. Apa maksudnya?

"Ah enggak lah, itu menurutku... mau bubar ya? Itu warning saja, early warning, maknanya jangan dipersempit 2030 bubar, nggak," kata Hanafi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).


Hanafi mengatakan peringatan dari Prabowo jangan diabaikan begitu saja. Dia lalu mengungkit pecahnya Uni Soviet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu warning kalau negara ini tidak dikelola dengan benar, nanti jangan-jangan yang terjadi di Soviet, Yugoslavia, terjadi juga sama kita," ucap Hanafi.

Sebelumnya, Prabowo berpidato Indonesia bisa bubar di tahun 2030. Video potongan pidato itu diunggah akun Facebook Partai Gerindra.


Berikut pidato Prabowo soal 'Indonesia bubar 2030':

Saudara-saudara!

Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.

Bung!
Mereka ramalkan kita ini bubar, elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa.

Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa.

Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa.

Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!

Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas! Semakin maling!

Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi.

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads