Kemlu: Data WNI di Luar Negeri Masih Lemah

Kemlu: Data WNI di Luar Negeri Masih Lemah

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Rabu, 21 Mar 2018 12:47 WIB
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu M Iqbal (Foto: dok detikcom)
Jakarta - Ketua Tim Pengawas Tenaga Kerja Indonesia (Timwas TKI) Fahri Hamzah mempertanyakan integritas data para warga negara Indonesia (WNI). Menjawab hal itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan data WNI di luar negeri sudah terintegrasi penuh.

"Sistem pelayanannya sudah terintegrasi penuh. Semua aktivitas pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil di luar negeri sudah terintegrasi penuh. Kami juga sudah menyediakan platform," kata Dirjen Perlindungan dan Hukum Kemlu Lalu Muhammad Iqbal saat rapat konsultasi bersama Timwas TKI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).


Iqbal menuturkan, lemahnya data WNI di luar negeri disebabkan oleh sistem pendataan yang dimiliki masih lemah. Sebab, tidak ada sistem verifikasi saat WNI pulang ke Indonesia atau berpindah negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini kenapa data kita sangat lemah di luar negeri karena nggak ada sistem verifikasi saat orang itu pulang atau pindah negara," tutur Iqbal.

Iqbal menjelaskan prosedur pendataan WNI yang pulang atau berpindah ke negara lain. Ia pun berharap agar di akhir tahun ini seluruh WNI di luar negeri sudah bisa terdata dengan baik .

"Seorang kita laporkan dirinya di Arab Saudi, suatu saat dia pindah di Bahrain misalnya. Ketika dia datang ke KBRI, 'maaf ibu, data ibu masih di Arab maka ibu harus check out'. Yang bisa check out itu KBRI kita di Bahrain, bukan di Arab lagi. Dengan begitu maka datanya akan pindah," jelasnya.

"Mudah-mudahan akhir tahun ini kegelisahan timwas akan terobati dengan melihat peta TKI kita yang sangat jelas, mana pelajar, mana TKI prosedural dan mana TKI non-prosedural," imbuhnya. (yas/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads