"Saya katakan tembak mati, nggak ada urusan. Hukuman mati nggak ada urusan. Jangan bicara HAM-lah. Kalau bicara HAM, Palestina sudah merdeka," ujar Arteria.
Hal ini dikatakannya disela-sela diskusi Forum Merdeka Barat 9 yang berjudul 'Pemerintah Serius Tangani Narkoba: Sergap Penyelundup Narkoba, Apa dan Bagaimana?' di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bisnis sangat menguntungkan. Bahkan bisa buat home industry," kata Arteria.
"Saat ini sulit cari kerja, (kemudian) ada kerjaan gampang dan gajinya gede (bisnis narkoba), semua gayung bersambut," terangnya.
Berdasarkan data yang didapatkannya, kerugian ekonomi akibat narkoba mencapai Rp 74,4 triliun. Bahkan pemakai narkoba di Indonesia lebih banyak yang berasal dari usia produktif.
"Kita prihatin penggunaan narkoba di Indonesia begitu luar biasa. Indonesia adalah big and strategic market untuk narkoba, pasar potensial untuk produsen narkoba. Penelitian kita, 1,77-2,18 persen, artinya 3,3-5,1 juta penduduk Indonesia mengkonsumsi narkoba," sambungnya. (fiq/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini