Dia pun mengaku seperti kembali ke rumah sendiri setelah melalui rutinitas di dunia politik yang hingar bingar.
"Kadang-kadang kita sering lupa nilai ajaran Bung Karno, nilai- nilai ajaran Gus Dur, nilai-nilai ajaran kerakyatan, nilai-nilai juang para petani. Setelah saya ketemu Jang Agustiana, ketemu dukungan petani, nelayan, buruh yang bergabung dalam koalisi masyarakat sipil ini saya jadi merasa kembali ke rumah asli saya yaitu rakyat sesungguhnya," ungkap Cak Imin, Selasa (20/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan dukungan dari para petani, nelayan, dan buruh Pangandaran, Cak Imin mengaku makin percaya diri untuk maju mewujudkan cita-citanya menjadi cawapres di ajang Pilpres 2019.
"Kemarin wajah saya tidak se-Pede hari ini. Tapi dari tempat ini saya nyatakan saya siap mengemban amanah. Saya jadi lebih percaya diri lagi untuk menghadirkan Indonesia yang makmur," tuturnya.
Cak Imin menambahkan, perjuangannya bukan untuk kepentingan pribadi semata.
"Perjuangan saya bukan untuk pribadi, perjuangan saya bukan untuk Muhaimin Iskandar. Perjuangan saya bukan hanya untuk Nahdlatul Ulama dan PKB tapi perjuangan saya untuk mereka yang hadir dengan ikhlas hari ini untuk para petani, nelayan, buruh yang memang tidak ada jalan yang membuat mereka lancar mendapatkan hak-haknya," tandasnya.
Dalam deklarasi dukungan tersebut, organisasi Serikat Petani Pasundan (SPP) yang merupakan salah satu LSM terbesar di Jawa Barat menghibahkan sertifikat tanah seluas satu hektare di Jalan Raya Ciamis-Cirebon kepada Cak Imin sebagai simbol dukungan.
"Tanah itu dari rakyat, saya hanya menyampaikan mandat. Sertifikat ini sebagai simbol perjuangan," kata Ketua Umum SPP Agustiana.
Lebih lanjut Agustiana menambahkan, tanah tersebut diperjuangan oleh kelompok SPP untuk kepentingan petani, buruh, dan nelayan di wilayah priangan timur dan selatan.
"Perjuangan untuk memperebutkan tanah itu berdarah-darah selama tujuh belas tahun. Saya dua kali masuk penjara gara-gara tanah itu. Dan simbol ini diberikan kepada Cak Imin sebagai simbol kemuliaan," tuturnya.
Tanah eks perkebunan tersebut rencananya akan dibangun Muhaimin Centre. "Akan dijadikan pusat pengabdian, pelayanan, dan pembelaan rakyat," ungkapnya. (ega/nwy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini