UN Diumumkan 30 Juni, Dijamin Tidak Ada Katrol Nilai
Rabu, 29 Jun 2005 12:23 WIB
Jakarta - Dag-dig-dug. Jantung peserta Ujian Nasional (UN) berdebar keras menanti esok hari. Apalagi tidak ada belas kasihan soal nilai. Lulus...tidak lulus...lulus...tidak lulus...Mungkin ini yang sedang berkecamuk dalam pikiran para peserta UN. Kamis besok, 30 Juni 2005, hasil UN akan diumumkan. Yang bikin semakin deg-degan, ada sinyalemen banyak siswa yang gagal.Mendiknas Bambang Soedibyo mengatakan, banyaknya siswa yang gagal dalam UN di seluruh Indonesia akibat kesalahan siswa itu sendiri. Ditegaskan, tidak ada kata kompromi untuk mengatrol nilai para siswa yang gagal, seperti dilakukan tahun-tahun sebelumnya."Artinya, banyak siswa yang tidak serius belajar. Ini menjadi sinyal bagi mereka untuk serius belajar betul," tukasnya.Hal ini disampaikan Bambang usai pertemuan antara Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta dengan Wapres Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (29/6/2005).Menurut dia, konversi nilai siswa yang gagal tidak perlu dilakukan, karena tujuan dilakukannya UN tahun ini adalah untuk memetakan sejauhmana kemampuan para siswa di seluruh Indonesia."Apa gunanya dilakukan UN kalau tetap ada konversi. Jadi tidak perlu konversi itu," tandas Bambang.UN tingkat SMA berlangsung pada 30 Mei-1 Juni 2005. Untuk tingkat SMP pada 6-8 Juni 2005. Pengumuman hasil ujian serentak dilakukan pada 30 Juni 2005.Jumlah peserta UN untuk tahun ini sejumlah 5.951.156 siswa, baik tingkat SMP maupun SMA. Sedangkan dana pelaksanaan UN mencapai Rp 249,943 miliar.Siswa yang gagal dalam UN masih akan diberikan kesempatan memperbaiki nilainya. UN tahap dua dijadwalkan pada 3-5 Oktober 2005. Depdiknas berencana mempercepat jadwalnya, namun belum dapat dipastikan kapan.Tahun-tahun sebelumnya, pemerintah kerap melakukan konversi nilai demi meninggikan persentase kelulusan siswa. Siswa bernilai buruk 'mendapat subsidi' dari siswa bernilai baik.Tapi untuk tahun ini dijamin tidak ada lagi katrol nilai untuk siswa bernilai buruk. Tak ada lagi belas kasihan untuk siswa yang malas belajar. Jika mendapat nilai buruk, yang bisa dilakukan hanyalah belajar dengan serius dan manfaatkan kesempatan UN tahap dua dengan sebaik-baiknya.
(sss/)