Curhat Pedagang Blok G: Kami Tak Diperhatikan Gubernur Baru

Curhat Pedagang Blok G: Kami Tak Diperhatikan Gubernur Baru

Marlinda Octaviani - detikNews
Selasa, 20 Mar 2018 13:31 WIB
Foto: Pedagang Blok G (Linda-detikcom)
Jakarta - Pedagang di Blok G, Tanah Abang, mengeluhkan omzet mereka yang anjlok. Mereka menganggap, anjloknya omzet karena tak mendapatkan perhatian dari Gubernur DKI yang baru.

Hal itu disampaikan salah satu pengurus Koperasi Blok G Tanah Abang, Dus Akril (52). Dia menganggap, keberadaan PKL di Jl Jatibaru membuat omzet di Blok G turun.

"Dari koperasi memang ada (melaporkan ke Ombudsman). Kopas (koperasi) Blok G. Kita kan dari Blok G tidak setuju dengan PKL itu karena mengganggu daripada omzet kami di sini. Jelas. Itu dari situ saja sudah ketahuan, boleh ditanyakan banyak yang komplain juga sih," ungkap Akril di Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akril mengungkapkan, semenjak penutupan Jalan Jatibaru Raya untuk PKL, omzet pedagang di Blok G menurun drastis hingga 75 persen. Bahkan, ia mengaku sejak Desember 2017 omzetnya menurun dari Rp 80-100 juta setiap bulan menjadi sekitar Rp 50 juta setiap bulan.

"Kalau menurut kami di sini di blok G ini diramaikan lagi lah. Apa dipindahkan ke lantai 2 lantai 3. Karena dari Gubernur yang sebelumnya PKL memang sudah nggak ada di bawah, sudah bersih. Nah orang naik ke Blok G. Jadi usul kami kalau bisa dipindahin lagi. Blok G soalnya masih layak kok," tuturnya.



Akril menuturkan, bahkan pada pemerintahan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI, PKL yang berjualan di depan stasiun dipindahkan ke Blok G. Jokowi, bahkan memberikan fasilitas seperti tangga baru dan eskalator untuk Blok G.

"Terus ada juga yang namanya wisata Blok G. Jadi orang selalu diarahkan ke BLok G. Terus yang ketiga itu adanya undian-undian berhadiah. Jadi harus belanja di Blok G. Ada iklannya juga kok. Di jalan jembatan besi kalau nggak salah. Arah ke bandara itu ada iklannya papannya besar. Sekarang sudah nggak ada. Kenapa itu bingung saya kenapa blok G ini mau digitukan," ungkapnya.

Pedagang Blok G yang telah berjualan dari tahun 1980 ini berharap laporan dari pedagang Blok G atas hal tersebut dapat segera diatasi. Ia juga berharap akan ada solusi yang baik untuk para pedagang.

"Karena Blok G ini nggak diperhatikan juga sama gubernur yang baru," ujarnya.



Pagi ini, Ombudsman Jakarta Raya bersama Ditlantas Polda Metro Jaya meninjau Kawasan Tanah Abang. Peninjauan ini untuk menindaklanjuti laporan pedagang Blok G soal penutupan Jalan Jatibaru.

Ombudsman dan Ditlantas Polda meninjau lalu lintas di beberapa lokasi di sekitar Tanah Abang, mulai dari Blok A Jalan Mas Mansyur, lanjut menuju Fly over Jatibaru, masuk ke Jalan Ks Tubun, masuk Jalan Kebon Jati, masuk Jalan Mas Mansur, kemudian dilanjutkan berjalan kaki ke Jalan Jatibaru Raya hingga depan Stasiun Tanah Abang.

[Gambas:Video 20detik]

(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads