"Pak Luhut itu Menko Maritim, bukan menteri pencari dosa," ujar Waketum Gerindra Ferry Juliantono kepada wartawan, Selasa (20/3/2018).
Ferry pun membela Amien terkait kritik Jokowi ngibul pada program sertifikat tanah. Dia menyebut memang ada masalah pertanahan di Indonesia.
"Pak Luhut gagal paham soal sertifikasi tanah. Masalah pertanahan di Indonesia sudah sangat parah, ditandai dengan koefisien gini ratio penguasaan tanah yang sudah 0,80, yang artinya 1% penduduk Indonesia menguasai hampir 80 persen tanah di negeri ini," ujar Ferry.
Menurutnya, pemerintah Jokowi harus mengatur persoalan tersebut. Ferry mengatakan seharusnya pemerintah bukan hanya bagi-bagi sertifikat, tapi juga melakukan sinkronisasi antara hukum tanah adat dan hukum pertanahan nasional.
"Jadi bagi-bagi sertifikat itu sih kerjaan dirjen. Nah kalau presidennya malah tidak mengerjakan masalah besar pertanahannya ya itu sih memang ada unsur pengelabuan, seperti yang dimaksud Pak Amien," tuturnya.
Baca juga: Bela Luhut, PPP: Amien Rais Asal Bunyi! |
"Belum lagi masih ribuan kasus sengketa dan konflik agraria yang belum tuntas. Saya pun menyebut bagi bagi sertifikat sih bukan prestasi, tapi kewajiban," sambung Ferry.
Kepada Luhut, dia menyebut seharusnya jenderal purnawirawan tersebut berterima kasih kepada pihak-pihak yang mengkritik pemerintah. Bukannya malah memberi ancaman.
"Reformasi agraria yang seharusnya dilakukan pemerintah dan langsung di bawah tanggung jawab presiden. Di seluruh dunia juga begitu," tambah dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan marah ketika ada pihak yang terus mengkritik pemerintah yang dinilainya tak berdasar. Termasuk kepada politikus PAN Amien Rais, yang belum lama ini mengkritik Presiden Jokowi.
Dengan nada tinggi dan berapi-api, Luhut balik menyindir Amien Rais, yang menyebut bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi sebagai pembohongan. Luhut menyebut yang dilontarkan Amien asal bunyi (asbun).
"Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record-mu kok. Kalau kau merasa paling bersih, kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam sajalah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?" ujar Luhut saat memberikan pidato di gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (19/3). (elz/van)