Sandiaga ingin ada sumber energi terbarukan di Kepulauan Seribu. Energi terbarukan itu disebut Sandiaga bisa juga dari sampah.
"Jadi sampah yang selama ini dijadikan tempat reklamasi kecil-kecilan di Pulau Harapan ya, itu bisa juga, jadi yang kemarin di Muara Angke Pak Gubernur ambil sampahnya pakai tangan sendiri, nakal sekali memang. Itu sebetulnya bisa dijadiin sumber energi," canda Sandi sambil tersenyum di Four Points, Jl MH Thamrin Kav 9, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam FGD ini hadir juga Direktur Utama PT Jakarta Utilitas Propertindo ( JUP), Chairul Hakim, Direktur Utama Jakarta Propertindo (JakPro) Satya Heragandhi, dan Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah.
Pada sambutannya, Sandiaga juga fokus pada masalah kelistrikan di Kepulauan Seribu. Dia ingin kebutuhan listrik segera terpenuhi. Apalagi Kepulauan Seribu salah satu pulau yang didorong memiliki potensi untuk menjadi 'Bali' baru.
"FGD di sini mestinya bagaimana kabel listrik bisa dioptimalkan tapi ada energi baru yang diperbarukan. Nanti juga ada lapangan udara di Pulau Panjang, gimana mau ada lapangan udara kalau nggak ada listriknya?" kata Sandiaga.
Sandiaga menekankan tiga poin utama dalam pemenuhan kebutuhan listrik di Kepulauan Seribu. Pertama, dia ingin sumber energi di Kepulauan Seribu terpadu sehingga bisa memenuhi kebutuhan listrik..
"Kita tingkatkan segi transportasi tapi di sana harus dapat sumber energi, intinya kita perlu pengayaan investasi, kalau jaman old pake PLTD itu jaman old, PLTD itu bagian dari masa lalu kita, pacar lama kita di SMA," ujarnya.
![]() |
Kedua, aspek pendidikan di mana dari siswa SMA di Kepualauan Seribu hanya 35 persen yang lulus. "Dengan adanya listrik mereka memotivasi belajar paling tidak diterangi, mereka bisa belajar sampai malam," lanjut Sandi.
Ketiga, Sandiaga ingin ada percepatan informasi di era digital. Jika tidak ada listrik, maka upaya untuk hadirnya digital island tidak akan terpenuhi.
"Digital island tidak akan tercapai kalau nggak ada listrik," tuturnya. (idn/idh)