"Kami meminta kepada seluruh rumah tangga, seluruh warga mari buang sampah di tempatnya, jangan buang sampah sembarangan, dan jangan buang sampah di sungai," kata Anies di Kawasan Hutan Mangrove Ecomarine, Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (19/3/2018).
Dipaparkan Anies sampah paling banyak di kawasan mangrove yakni sampah plastik. Sampah-sampah itu, lanjutnya, sampah plastik rumah tangga yang diduga sudah menumpuk sejak Desember 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampah-sampah ini mayoritas adalah sampah plastik rumah tangga, yang mulai berkumpulnya diduga sejak akhir Desember," ujarnya.
Anies menerima laporan, penyebab sampah itu karena pergerakan angin barat. Sehingga sampah tersebut menumpuk di kawasan mangrove.
"Karena angin barat yang bergerak dan kemudian merusak lahan yang semula akan digunakan untuk mangrove dan budidaya bandeng. Rusak semua dan justru jadi perangkap sampah. Jadi arus laut membawa sampah dan berkumpul di tempat ini," paparnya.
Ada sekitar 400 tenaga pekerja di kawasan mangrove yang mengangkat sampah. Diperkirakan masih ada 50 ton sampah lagi di Teluk Jakarta. (idn/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini