OSO Kaget Golkar Copot Mahyudin dari Kursi Pimpinan MPR

OSO Kaget Golkar Copot Mahyudin dari Kursi Pimpinan MPR

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Senin, 19 Mar 2018 12:57 WIB
Oesman Sapta Odang (OSO). (Foto: Tsarina Maharani/detikcom).
Jakarta - Partai Golkar mencopot kadernya, Mahyudin, dari posisi wakil ketua MPR. Oesman Sapta Odang (OSO) yang baru saja mengundurkan diri dari posisi yang sama mengaku kaget akan keputusan Golkar itu.

Rapat pleno DPP Golkar memutuskan Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto alias Titiek Soeharto ditunjuk menggantikan Mahyudin di kursi pimpinan MPR. Belum jelas alasan Golkar soal pencopotan Mahyudin ini.

"Saya belum dengar nih. Baru saja saya dari Kalimantan kan. Makanya ini saya kaget ada pergantian," kata OSO di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski begitu, OSO menuturkan dirinya tak memiliki wewenang untuk mencampuri keputusan Golkar tersebut. Meski sudah mengundurkan diri, namun belum ada yang menggantikan OSO sebagai wakil ketua MPR dari unsur DPD itu.

"Itu tergantung nanti di rapat pimpinan. Karena pada umumnya itu kewenangan dari partai-partai. Kita nggak berhak mencampuri internal partai masing-masing. Jadi kalau partai menarik atau mengusulkan itu haknya partai," ungkap Ketua DPD RI tersebut.

Secara personal, OSO pun memberi pujian kepada Mahyudin. "Mahyudin orangnya baik kok," tuturnya.


Seperti diketahui, rapat pleno DPP Golkar memutuskan Titiek Soeharto akan menggantikan Mahyudin di kursi pimpinan MPR. Mahyudin pun melawan dan mengatakan pergantian itu melanggar pasal dalam UU MD3.

"Dalam UU MD3 itu, pimpinan MPR bisa diganti kalau dia mengundurkan diri, meninggal dunia, atau berhalangan tetap," kata Mahyudin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/3).

"Saya tidak ada agenda mengundurkan diri!" sambungnya singkat. (yas/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads