Sampah-sampah tersebut kebanyakan dari limbah rumah tangga. Budaya buang sembarangan menjadi salah satu faktor pembentuk lautan sampah di Teluk Jakarta.
"Kebersihan dan masalah sampah menjadi tanggung jawab kita bersama, Pemerintah dan masyarakat," ujar Kadis Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta Isnawa Adji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Petugas dari Pemprov DKI Jakarta mulai membersihkan Teluk Jakarta dari lautan sampah sejak Sabtu (17/3/2018). Di hari pertama, petugas berhasil mengangkut 19,3 ton sampah.
Dalam proses pengangkutan sampah di hari pertama, kurang lebih 150 personel diterjunkan bersama empat kapal fiber. Di hari kedua pembersihan, Minggu (18/3), alat berat dikerahkan untuk mempercepat proses.
Pemprov DKI Jakarta, di hari kedua proses pengangkutan menggunakan alat berat, belum dapat memastikan sudah berapa ton sampah yang berhasil dikeluarkan dari teluk. Yang pasti, proses pembersihan akan dilanjutkan hari ini.
Ngomong-ngomong soal proses, berapa lama waktu yang dibutuhkan agar Teluk Jakarta bebas dari sampah? Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad mengatakan, pembersihan sampah di Teluk Jakarta ditargetkan selesai dalam waktu 1 minggu. Sampah-sampah itu nantinya akan diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
"Kalau manual, kita perkirakan 1 minggu," ujar Murad.
Banyak orang bilang mencegah lebih baik daripada mengobati. Pemprov DKI Jakarta mengklaim punya cara agar lautan sampah tak tercipta lagi di teluk-teluk atau kawasan pantai Jakarta.
"Kita nanti akan siapkan jaring-jaring untuk menjaring sampah yang keluar dari sungai-sungai di DKI. Dan, kita harapkan juga, sungai-sungai di kanan-kiri Jabodetabek juga ikut membuat jaring-jaring yang sama," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini