"Selama tiga hari mereka bertahan dengan hanya memakan pisang yang dibawa, kemudian kalau minum dari menadah air hujan," kata Kapolres Maluku Tenggara AKBP Indra Fadillah Siregar dalam keterangannya kepada detikcom, Minggu (18/3/2018).
Kecelakaan itu terjadi pada Kamis (16/3) lalu, setelah speedboat yang mereka tumpangi terbalik di sekitar Laut Banda yang terletak di antara Pulau Teor dan Pulau Bui. Beruntung para korban berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke Pulau Bui.
Baca juga: Kapal TNI Tenggelam di Kepulauan Seribu |
Ketujuh korban terdiri dari 1 orang perempuan dan 6 orang laki-laki. Para korban yakni Moksen Rumagia (22), Latif Rumagia (44), Madat Rumagia (48), Paskalis Rumagia (48), Silvester Rumagia (16), Ongen Rumagia (26) dan Krisno Rada (36).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para korban dievakuasi, setelah salah satu korban berhasil berkomunikasi dengan pihak keluarga. "Mereka akhirnya bisa berkomunikasi dengan keluarga dan mengabarkan bahwa mereka dalam keadaan selamat dan sudah berada di Pulau Bui sekitar 3 hari," sambungnya.
Pihak keluarga yang menerima informasi tersebut selanjutnya meminta bantuan aparat polisi. Polisi dibantu Basarnas Tual, Syahbandar Tual dan PLN Tual mengevakuasi korban dengan menggunakan kapal KM Salawasku pada Sabtu (17/3).
"Para korban selanjutnya ditangani oleh tim Medis Kesehatan Polklinik Polres Malra dan Tim Medis Kesehatan Krantina Klas II Pelabuhan Yosudarso Tual. Kondisi para korban membaik, untuk korban Paskalis dirujuk ke RS Karel Sadsuit Tubun Langgur, Maluku Tenggara," ujarnya.
(mei/dhn)