"Minimnya penerangan di lokasi membuat Bonita yang masuk ke semak-semak tidak terpantau tim. Bonita belum diketemukan lagi," ungkap Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono kepada detikcom, Sabtu (17/3/2018).
Suharyono menceritakan saat tim berusaha mengepung Bonita. Tim terpadu berjumlah 54 orang terdiri dari BBKSDA Riau, Polres Inhil, dan Kodim Inhil. Personel tim juga ditambah aktivis lingkungan dari WWF Indonesia di Riau, Yayasan Asari, PKHS, Veswick. Termasuk juga pihak perusahaan kebun sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP), perusahaan hutan tanaman industri PT Arara Abadi dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Jumat (16/3) pukul 17.00 WIB, salah satu regu tim melihat Bonita berada di jalan poros PT THIP blok Ebonis 62. Bonita saat itu berada di bawah kebun sawit. Tim langsung melakukan penembakan bius, namun terhalang oleh tangkai pohon sawit sehingga tidak mengenai Bonita.
Bonita kemudian bergerak ke arah barat namun masih berada di dalam perkebunan sawit di blok 63. Kemudian pada pukul 19.30 WIB, Bonita ditemukan oleh regu dua dan langsung ditembak bius. Tembakan tersebut mengenai Bonita. Tim kemudian mengikuti Bonita yang kembali ke arah Blok 62. Bahkan satwa liar ini sempat berada di samping mobil tim.
"Bonita yang awalnya masih terpantau, lantas masuk ke semak-semak sehingga tim kehilangan jejaknya. Karena waktu itu di lokasi gelap sekali," kata Suharyono.
Kemudian pada pukul 23.50 WIB, regu 1 dan 3 mendekati lagi dengan jarak 50 meter. Saat akan kembali dilakukan penembakan bius, Bonita masuk ke semak-semak dan menghilang. Ke mana perginya Bonita?
(cha/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini