Jika PAN Dukung Jokowi, Eggi Sudjana Tetap Nyaleg?

Jika PAN Dukung Jokowi, Eggi Sudjana Tetap Nyaleg?

Jabbar Ramdhani - detikNews
Jumat, 16 Mar 2018 15:25 WIB
Eggi Sudjana (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - PAN belum memastikan sikap terkait Pilpres 2019. Saat pesimistis terbentuknya poros ketiga, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menggagas Koalisi Nasional.

Zulkifli mengatakan Koalisi Nasional dibuat untuk membuat partai-partai bersatu. Menurutnya, Koalisi Nasional akan membuat berkurangnya ketegangan politik antara blok pemerintah dan antipemerintah.

Dia menerangkan, poros nasional sangat mungkin terbentuk di antara parpol. Zulkifli nantinya akan mengajak ketum-ketum partai, termasuk para king maker untuk bergabung di Koalisi Nasional ini. Seperti koalisi di antara PAN dengan PDIP, Nasdem, Demokrat maupun Gerindra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Jadi saya sebut poros nasional. Ya misal ya ada PDI Perjuangan ada Mbak Mega (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri), ada Surya Paloh Nasdem, Demokrat Pak SBY, Gerindra Pak Prabowo," papar Zulkifli.

Wacana ini menimbulkan kesan Koalisi Nasional untuk memunculkan calon tunggal di pilpres. Sebab dengan mengumpulkan partai besar, PAN tampak ingin menggabungkan seluruh kekuatan besar. Sejauh ini, baru Joko Widodo yang dideklarasikan sebagai calon presiden di Pilpres 2019.

Pengacara Habib Rizieq, Eggi Sudjana bergabung sekaligus mendaftar menjadi calon legislatif dari PAN. Eggi dikenal kerap mengkritik dan berseberangan dengan pemerintahan Jokowi.


Eggi sempat mengungkapkan alasan bergabung dengan PAN karena ada kesamaan visi, terutama dengan mantan Ketum PAN Amien Rais. Seperti Eggi, Amien Rais juga dikenal bukan sebagai sosok pendukung pemerintah Jokowi-JK.

Lalu, jika pada akhirnya PAN mendukung Jokowi, apakah Eggi akan tetap nyaleg lewat PAN?

"Saya nggak boleh juga nggak konsisten. Kalau dia (PAN) ke Jokowi, sisi lain, saya fokus ke DPR saja. Itu bukan kewenangan saya, karena saya tak menentukan ke (sikap) partai," kata Eggi saat dihubungi detikcom, Jumat (16/3/2018).


Menurutnya, sikap tersebut adalah jalan tengah yang dapat diambilnya. Eggi sendiri mengatakan alasan lainnya nyaleg lewat PAN karena Partai Pemersatu Bangsa (PPB) yang dipimpinnya tak lolos sebagai partai peserta Pemilu 2019.

Dia mengatakan nyaleg lewat PAN sebagai usaha yang dapat dilakukan saat PPB tak bisa ikut di Pemilu 2019 nanti. Jika nantinya lolos sebagai anggota DPR, Eggi mengatakan akan tetap kritis terhadap pemerintahan.

"Kalau saya takdinya sudah ke DPR, saya akan tetap kritis. Tak bisa dibeli atau tunduk sama siapapun. Karena kalau saya gara-gara begitu (PAN dukung Jokowi) kapan selesainya, tak pernah ada jalan keluar," tuturnya.


"Saya menganut oposisi fungsional, gerakan yang bisa bertentangan jika posisinya tidak sesuai dengan yang berlaku. Tapi ketika pemerintah benar, kita harus dukung. Jadi kita tidak benci pada seseorang, tapi sama sistemnya," sambung Eggi.

Intinya, Eggi tak mempersoalkan soal sikap partai dalam memberikan dukungan kepada sosok capres. Sebab, menurutnya, hal itu sebagai kewenangan partai.

"Jadi saya tidak mempersoalkan itu, karena itu bukan kewenangan saya, itu kewenangan partai," ucap Eggi. (jbr/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads