detikcom berkunjung ke kampung nelayan di Muara Angke, Jumat (16/3/2018) siang. Lokasi tumpukan sampah pinggir laut berada persis di samping Kawasan Hutan Manggrove Ecomarine Muara Angke.
Kawasan ini berada di wilayah permukiman Blok Empang, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Ketika memasuki kawasan hutan manggrove dan berjalan mengarah ke laut terlihat banyak sekali sampah.
Sampah-sampah tersebut merupakan sampah rumah tangga meliputi plastik, botol bekas, kardus dan lain-lain. Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat sampah plastik tidak bisa terurai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut salah satu penjaga kawasan hutan manggrove, Roni (65), tumpukan sampah ini mulai banyak sejak bulan Februari 2018. Sampah saat ini lebih banyak dibanding sebelumnya.
![]() |
"Belum lama pas mau (hari raya) Imlek baru begitu banyak sampah. Sebelumnya mah nggak pernah setebal itu sampahnya," ujar Roni kepada detikcom di lokasi.
"Karena ombak besar, angin besar, jadi sampah larinya ke sini semua. Itu sampahnya dari mana-mana. Dari Ancol, dari mana-mana pokoknya kebawa air ombak ke sini," sambungnya.
Tumpukan sampah di lokasi ini menurut Roni sudah terjadi sejak 2104 lalu. Petugas menurutnya dulu sering mengangkut sampah-sampah ini, namun menurutnya sekarang belum ada lagi petugas yang mengangkut.
![]() |
Di lokasi terlihat ada banyak sekali bambu yang dipancang. Menurut Roni, itu untuk mencegah sampah masuk ke tepi. Namun ternyata upaya itu sia-sia karena tingginya ombak.
Roni menyebut, sudah ada petugas yang sudah datang mengecek tumpukan sampah tersebut. Namun, Roni tidak mengetahui darimana petugas yang datang. Dia berharap sampah-sampah ini segera dibersihkan.
"Ada petugas yang dateng, mau dibersihin mungkin, tapi nggak tau deh kapan bersihinnya," tutupnya. (hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini