"Kasus seperti itu harus diselesaikan oleh kadisdik (kepala dinas pendidikan) setempat," kata Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Hamid Muhammad saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (16/3/2018).
SD di Desa Tanjung Simpang Kanan tersebut merupakan kelas jarak jauh dari SD negeri yang berada di pusat desa. Siswa yang bersekolah di SD tersebut berjumlah 34 orang dari kelas I sampai kelas IV. SD tersebut diliburkan karena kekhawatiran warga akan harimau Bonita yang kerap memasuki perkampungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sejak warga yang pertama dimangsa harimau, sekolah di kampung ini diliburkan. Tidak ada yang berani ke sekolah, walau sekolah itu berjarak 100 meter dari rumah warga," kata Kepala Dusun Sinar Danau, Sarayo (41), kepada detikcom, Kamis (15/3).
Harimau yang memangsa Jumiati itu masih berkeliaran sejak saat ini. Selain Jumiati, ada warga lain yang diserang oleh harimau itu hingga tewas.
Tim gabungan sudah dikerahkan sehari setelah tewasnya Jumiati pada Januari lalu. Namun, saat terakhir kali tim bertemu dengan harimau bernama Bonita itu, peluru bius justru tak bisa mengenainya. (bag/idh)