Kabar yang belum bisa dibuktikan itu menyebar di lingkungan lokasi konflik di Desa Tanjung Simpang Kanan, Kec Pelangiran Indragiri Hilir (Inhil) Riau. Konon, sebelum terjadi konflik pertama kali yang menewaskan Jumiati pada 3 Januari 2018 lalu, ada anak harimau terjerat. Ada juga yang bilang anak harimau tertinggal induknya lantas diambil warga. Kemudian anak harimau lantas digulai dan disantap.
Kabar burung itberedar setelah sebuah akun Facebook menuliskan status yang meragukan. Yaitu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status itupun akhirnya ramai mendapat tanggapan dari warganet.
Terkait isu itu, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono kepada detikcom, mengaku jika cerita dari mulut-kemulut itu menyebar di tengah masyarakat.
"Kabar-kabar seperti itu memang menyebar di tengah masyarakat. Tapi kami juga tidak bisa memastikan hal itu," kata Suharyono, Jumat (16/3/2018). (cha/asp)