Adi lantas mengingatkan elektabilitas Gatot yang saat ini diketahui masih berada di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Lebih dari itu, elektabilitas Gatot bahkan berada di bawah Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Ia menuturkan, Gatot perlu menggenjot elektabilitasnya jika memang serius akan maju sebagai capres. Terlebih, menurut Adi, Gatot akan sepi dari pemberitaan politik setelah pensiun nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gatot harus memastikan dukungan parpol untuk memenuhi ambang batas pencapresan 20 persen. Ketiadaan parpol pengusung serta elektabilitas yang masih rendah, Gatot sepertinya perlu menurunkan target utamanya yang ingin maju capres. Realistisnya Gatot mengincar posisi cawapres karena slot Capres sejauh ini masih dikunci Jokowi dan Prabowo. Jikapun muncul poros tengah, masih ada sosok AHY yang dijagokan maju," ujarnya.'
Diketahui, Jenderal Gatot sendiri saat ini masih berstatus sebagai perwira aktif. Dia akan menjadi purnawirawan di akhir bulan ini.
Nama Gatot memang sudah ramai dibicarakan dalam kontestasi Pilpres 2019. Jenderal bintang empat itu sudah angkat bicara mengenai hal tersebut.
"Kita lihat nanti. Apabila rakyat menghendaki, lain ceritanya," kata Gatot di acara Mata Najwa, yang disiarkan langsung oleh Trans7, Rabu (14/3).
"Sekarang saya masih menjadi seorang prajurit. Tetapi ya, apabila rakyat menginginkan, itu menjadi tanggung jawab," imbuhnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini