Cak Imin: Caleg Bokek Susah Menang

Cak Imin: Caleg Bokek Susah Menang

Mega Putra Ratya - detikNews
Rabu, 14 Mar 2018 18:44 WIB
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom
Jakarta - Demokrasi liberal yang money oriented ini menyeramkan. Ukuran apresiasi publik seringkali bukan kerja nyata, melainkan seberapa banyak kemunculan di media.

Itulah yang menjadi kegalauan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat menanggapi sejumlah aspirasi politik dari para politisi perempuan di DPP PKB, Jakarta, Rabu (14/3/2018).

"Elektabilitas sangat bergantung pada besarnya jumlah uang yang ditebar. Ini problem besar, dihadapi oleh para caleg laki-laki atau perempuan," ungkap Cak Imin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan ini dihadiri oleh pengurus Kaukus Perempuan Politik Indonesia, Maju Perempuan Indonesia, dan Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia. Hadir dalam acara ini GKR Hemas dari DPD RI, Lena Mariana Mukti (PPP), Siti Masrifah (PKB), Septi (PKS), dan para tokoh lain.

"Para caleg 'duafa' alias bokek berat untuk sukses dalam kondisi politik liberal yang bermazhab 'uangisme' ini. Apalagi para perempuannya. Tentu saja kita berupaya agar sebanyak mungkin caleg perempuan bisa duduk di nomor urut 1. Namun kerja nyata dan penyadaran juga perlu lebih kencang lagi untuk mengimbangi politik uang," tambah Cak Imin.

Cak Imin mengapresiasi para aktivis perempuan yang telah berjibaku mendidik publik dan mendorong munculnya regulasi-regulasi properempuan.

"Tidak usah diragukan komitmen saya soal kesetaraan. Ketua Fraksi PKB di DPR perempuan, Ketua Komisi II ya perempuan. Tidak ada batasan perempuan PKB berkiprah di internal dan eksternal," tegas Cak Imin. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads