Dilarang Bule, Ini Tujuan Anggota DPRD Datangi Resort di Mentawai

Dilarang Bule, Ini Tujuan Anggota DPRD Datangi Resort di Mentawai

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 14 Mar 2018 09:46 WIB
Video cekcok rombongan DPRD Sumbar dan Mentawai dengan bule saat akan menyandar ke Pulau Makakang, Mentawai, Sumbar (Foto: Screenshot video)
Jakarta - Rombongan DPRD Sumatera Barat dan DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai dilarang bule menginjakkan kaki saat akan mengunjungi Pulau Makakang, Sumbar. Kedua pihak pun terlibat cekcok mulut terkait pelarangan tersebut.

"Saya mau melihat bagaimana kalau dikelola oleh orang bule. karena di sana hampir 100 pulau yang disewa orang bule," kata Ketua DPW Nasdem Sumbar Malkan Amin saat dihubungi, Selasa (13/3/2018).


Malkan mengaku berada di atas perahu yang membawa rombongan DPRD tersebut ke Pulau Makakang. Peristiwa itu dialaminya pada Minggu (11/3) pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malkan mengatakan saat itu rombongan diajak Wakil Ketua DPRD Mentawai Partai NasDem Nikanor Saguruk. Ketua Fraksi NasDem DPRD Sumbar Risnaldi juga ikut di dalam perahu. Rombongan diadang ketika sudah berada di tepi daratan.

"Sementara kita mau menambat kita punya kapal, tiba-tiba bule itu datang dengan 1 orang perempuan. Perempuan itu saya pikir istrinya," tuturnya.


"Waktu kita mau turun tidak boleh, alasannya banyak paku nanti tertusuk. Katanya lagi renovasi. Jadi datang saja lusa nanti, kata dia," sambung Malkan.

Saat itu Malkan mengatakan hanya ingin turun dari kapal dan ke pantai berpasir putih. Meski sudah mengaku orang-orang yang ada di kapal sebagai rombongan DPRD, bule tersebut tetap tak memperbolehkan.

Hal ini membuat rombongan DPRD tersebut emosi.

"Ini tanah air Indonesia. Bahwa anda kelola ini resort supaya banyak turis silakan. Tapi bukan berarti kami tidak boleh menginjak. Saya bilang ke dia, kalau kami makan, kami menginap, kami bayar. Tapi untuk menginjak pasir putih itu tidak boleh dilarang," ujar dia.

Malkan mengatakan Pulau Makakang sebagai bagian NKRI. Namun, menurutnya, hampir semua pengelolaan resort melakukan hal serupa jika ada pengunjung yang datang dan belum tentu menginap.

Menurutnya, bule tersebut meskipun pengelola resort harus diingatkan. Dia mengatakan pihak DPRD akan mengecek perizinan resort dan izin kerja bule-bule yang bekerja di sana.

"Orang bule ini harus diingatkan, walaupun mengelola, bukan berarti kita tidak boleh menginjak. Dan yang bertanggung jawab pemda yang memberikan izin. Kenapa hal ini terjadi," tuturnya.

"Saya minta teman-teman DPRD provinsi untuk persoalkan ini. Berapa mereka persewakan itu resort? Kemudian ada nggak izin kerja mereka itu," imbuh Malkan. (jbr/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads