"Kalau kalian tanya kapasitasnya, ya dia sudah ditunjuk sebagai ketua (fraksi). Apakah itu kemudian itu layak, ya pasti. Kalau tidak layak mana mungkin ibu (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) menunjuk sebagai pimpinan fraksi," kata Alex di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Meski begitu, ia tak ingin mendahului keputusan Megawati terkait hal itu. Ia juga mengaku belum sempat bertemu kembali dengan Utut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alex juga menuturkan dirinya belum mengetahui kapan DPP PDIP akan mengirimkan surat kepada pimpinan DPR terkait nama yang akan mengisi kursi pimpinan DPR baru tersebut. Namun Alex menuturkan, surat tersebut akan segera dikirimkan.
"Saya rasa partai dalam hal ini akan menyurati segera kalau memang sudah ada Bamus (Badan Musyawarah) untuk penetapan paripurna terkait pelantikan wakil ketua DPR ini, tapi kan Bamusnya saja belum. Kalau sudah ada Bamus, tentu otomatis partai sudah kirim surat," ujarnya.
Ia pun berharap agar pimpinan baru dari DPD dapat segera dilantik. "Ya tentu kami ingin ini lebih cepat (dilakukan pelantikan)," tutupnya.
Politikus PDIP Eva Sundari mengaku mendengar juga kabar santer Utut akan jadi pimpinan DPR baru. Bahkan ada kabar surat pengejuan Utut sebagai wakil ketua DPR baru sudah diajukan.
"Dua orang (elite PDIP) sudah ngomong yang sama, berarti benar. Aku nggak lihat, hitam di atas putih tapi Alex (Bendahara Fraksi PDIP) tadi ngomong bahwa surat dari fraksi yang menunjuk Pak Utut akan menyerahkan ke pimpinan besok Senin," ujar Ketua DPP PDIP Eva Sundari kepada wartawan, Selasa (13/3/2018).
"Hendrawan (Wakil Ketua Fraksi PDIP) ngomong lebih dulu lagi. Yo wis, bener iku (ya sudah, benar itu)," imbuh Eva.
Dua nama yang sebelumnya santer diberitakan untuk mengisi pos tersebut, yaitu Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto. Bambang telah menegaskan tidak akan mengisi pos itu.
Menurut Bambang, semua berpulang kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini