"PPP tidak surprise (terkejut) dengan bergabungnya Partai Demokrat tersebut," kata Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani kepada detikcom, Minggu (11/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara chemistry (kecocokan), jika capres nanti hanya ada dua, maka PPP sudah meyakini bahwa Pak SBY lebih nyambung dengan Pak Jokowi dibanding dengan Pak Prabowo. Keyakinan ini terbangun dari Pilkada DKI pada tahun 2017 lalu di mana Partai Demokrat tidak membuka pintu koalisi dengan Gerindra," kata Arsul.
Namun sebesar apapun sinyal yang dipancarkan PD, sampai saat ini belum ada sikap final untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2019. PPP memandang niatan mendukung Jokowi sudah terlihat dari PD.
"PPP tentu menyambut baik niat Partai Demokrat untuk bergabung dalam koalisi parpol pengusung Pak Jokowi di Pilpres 2016," kata Arsul.
Pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PD di Sentul, Sabtu (10/3) kemarin, Presiden Jokowi hadir dan memukul gong pembukaan. Di acara itu pula, SBY menyampaikan doanya untuk kesuksesan Jokowi, termasuk kesuksesan di Pilpres 2019. Bahkan SBY juga membuka peluang untuk mendukung Jokowi.
"Jika Allah menakdirkan, sangat bisa PD berjuang bersama Bapak," kata SBY di hadapan Jokowi dalam Rapimnas PD di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).
(dnu/dkp)