Kapolres Untung 'Bikin Macho Waria' Jadi Wadir Polair Polda Sumut

Aceh - Kapolres Aceh Utara, AKBP Untung Sangaji, dimutasi ke Polda Sumatera Utara menyusul aksinya menertibkan 12 waria. Untung kini menjabat Wakil Direktur Polair Polda Sumatera Utara (Sumut).

Pria kelahiran Maluku yang fenomenal atas aksinya pada peristiwa bom Thamrin 2016 itu mendapat promosi menjadi Wakil Direktur Polair Polda Sumatera Utara (Sumut).

Baca juga: Kapolres Untung Diperiksa Propam Polda Aceh Soal Bikin Macho Waria

"Benar. Beliau dapat mutasi jabatan. Ini tidak ada kaitannya dengan kejadian apa pun," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Misbahul Munauwar saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (10/3/2018).

Dia menyebutkan mutasi ini merupakan kebutuhan organisasi untuk meningkatkan dinamika operasional, manajerial, dan kaderisasi di kepolisian. "Mutasi tersebut sebagai upaya untuk menjaga eksistensi organisasi demi terselenggaranya pembinaan personel dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anggota Polri untuk mengembangkan karier," papar Misbahul.

Baca juga: Jejak Kontroversi Untung: Kecewa Soal Pangkat hingga Machokan Waria

Setelah mendapatkan promosi jabatan melalui jenjang penugasan yang beragam, diharapkan dapat memelihara keselarasan dan kesinambungan dalam pengelolaan dinamika kinerja organisasi. "Pak Untung dapat promosi jabatan. Semoga di tempat yang baru dapat mengemban tugas yang lebih baik lagi dan tentunya terus bermanfaat bagi masyarakat," sebut Misbahul.

AKBP Untung Sangaji kembali jadi sorotan beberapa bulan lalu. Bukan karena tembak-tembakan dengan teroris, seperti saat kejadian bom Thamrin pada 2016, melainkan karena waria. Dia membina waria agar 'macho' dan kembali ke kodratnya.

Baca juga: Bikin Macho Waria, Kapolres: Nenek Moyang Kita Tidak Ada yang Banci

Ada 12 waria yang diciduk personel Polres Aceh Utara dan polisi syariah Aceh Utara pada Sabtu (27/1) malam. Mereka berada di salon di dua kecamatan di sana. Untung, yang menjabat Kapolres Aceh Utara, ikut turun tangan untuk membina para waria tersebut.

Aksinya tersebut sempat menuai kritik dari Amnesty International. Namun ramai pula yang mendukung langkah Untung dalam menertibkan para waria itu menjadi pria sesuai dengan kodratnya lagi. (aan/imk)