"Kalau ke Pak Jokowi kayaknya nggak mungkin, basis pemilih Pak Gatot benar-benar anti-Jokowi," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Median Rico Marbun dalam perbincangan, Sabtu (10/3/2018).
Nama Gatot memang belakangan masuk bursa capres/cawapres untuk Pilpres 2019. Meski begitu, belum ada tanda-tanda parpol yang ingin mengusungnya. Padahal Gatot bukan datang dari kalangan politikus, mengingat dia baru akan pensiun dari instansi militer bulan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sulit membayangkan karena, bila ke Jokowi, (Gatot) bisa jadi seperti pemimpin tanpa umat atau 'kepala naga tanpa badan dan ekor'," sebut Rico.
Nama Gatot kembali mencuat setelah Kivlan Zen mengungkap soal modal yang dimiliki jenderal bintang empat itu. Kekayaan Gatot bahkan disebut lebih dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, yang juga siap maju kembali di pilpres.
Lantas, apa maksud Kivlan yang tiba-tiba berbicara soal kekayaan Gatot?
"Itu sih jelas banget (Gatot) mau maju. Serius benar Pak Gatot-nya. Apalagi di banyak survei selalu masuk 5 besar, makin pede," tutur Rico.
Menurutnya, statement Kivlan tidak akan membawa dampak positif untuk Gatot. Malah, disebut Rico, pernyataan itu justru akan membawa kerugian karena seperti mencari musuh dengan membandingkan kekayaan dua tokoh besar.
"Statement dari Pak Kivlan menurut saya justru merugikan Pak Gatot karena justru saat inilah beliau harus tampil lebih humble di depan tokoh politik, seperti Pak Prabowo," ungkapnya.
"Lebih baik Pak Kivlan bicara tentang gagasan baru apa yang dimiliki Pak Gatot ketimbang jumlah uangnya," tambah Rico.
Seperti diketahui, Kivlan Zen mengungkapkan dukungannya kepada Gatot, yang sebentar lagi pensiun dari TNI. Dia lalu menyatakan kekayaan Gatot lebih besar daripada Prabowo, yang digadang-gadang siap kembali maju di Pilpres 2019 bersama Partai Gerindra sebagai kendaraannya.
Menyusul tanggapan Kivlan, Partai Gerindra mengaku merasa tak tersaingi oleh kehadiran Gatot. Meski begitu, Gerindra lalu mengingatkan soal kendaraan partai yang harus dimiliki Gatot untuk bisa maju sebagai capres.
"Sekarang modal uang bisa beli partai berapa?" ujar Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. (elz/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini