Harimau Bonita Pemakan Jumiati Asyik Duduk di Kebun Sawit

Harimau Bonita Pemakan Jumiati Asyik Duduk di Kebun Sawit

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Sabtu, 10 Mar 2018 09:24 WIB
Foto: Bonita, harimau pemakan Jumiati muncul lagi. Kali ini, harimau Bonita sedang duduk di pinggiran kebun sawit.Dok. BBKSDA Riau
Pekanbaru - Jejak Bonita, harimau yang menerkam Jumiati terus diburu. Terbaru, Bonita kembali menunjukkan dirinya yang tengah asyik duduk-duduk di pinggiran kebun sawit.

Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, bersama Polhut, Polres, dan Kodim Inhil, terus melakukan pemantauan Bonita.

Kehadiran tim yang sudah dua bulan di lokasi itu juga untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi warga sekitar. Masyarakat diharapkan tidak menaruh dendam pada harimau Sumatera itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berbagai cara sudah dilakukan tim gabungan. Mulai memasang box trap dengan umpan kambing jantan, tapi belum membuahkan hasil. Bonita belum juga masuk menyentuh umpan itu.

Kabar paling terbaru, ternyata Bonita kembali muncul di tengah perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantations di lokasi konflik. Tim gabungan saat itu tengah berusaha untuk 'menaklukan' Bonita agar mau masuk ke box trap yang terpasang.


Bonita muncul pada pada 6 Maret di tengah perkebunan sawit. Kemunculan Bonita ini tentunya menjadi perhatian tim. Bonita berada di sekitaran tim yang akan menangkap dirinya.

Dalam foto dokumentasi BBKSDA Riau, terlihat si raja hutan Sumatera ini berjarak hanya beberapa meter saja. Dia terlihat melompat untuk melintasi jalan poros di tengah perkebunan sawit.

"Tim yang lagi memantau di lokasi memang bertemu kembali dengan Bonita," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono kepada detikcom, Sabtu (10/3/2018).


Bonita tidak canggung untuk berinteraksi lagi dengan manusia. Usai berlari menjauh, pucak predator itu tampak duduk santai di bawah pohon sawit. Kehadiran manusia yang ada di sekitarnya, seakan sudah menjadi lazim buat dirinya.

Bonita sudah menunjukan perilaku yang menyimpang sebagai satwa buas yang biasanya menghindari manusia. Walau sudah berjumpa dengan Bonita, tidak serta merta tim lantas melakukan penembakan senjata bius terhadap Bonita.

"Kami tidak akan melakukan penembakan bius terhadap Bonita. Kami melakukan strategi memberikannya umpan yang sudah disuntik bius. Dengan harapan, bila umpan termakan, Bonita bisa lebih jinak setelah itu kita bius kembali untuk dilakukan obervasi," kata Suharyono.

Pada 3 Januari 2018 lalu, Jumiati karyawan perkebunan sawit tewas setelah konflik dengan Bonita. Karyawan itu sebenarnya sudah berusaha menghindari Bonita saat bertemu di tengah perkebunan. Nahas, Bonita menerkam Jumiati saat memanjat sawit.

Setelah korban terjatuh, memang tidak langsung diserang. Bonita sempat mempermainkan korbannya. Jumiati diterkam dengan taring tajamnya tepat di bagian leher saat korban menolehkan kepalanya ke arah kanan untuk mengambil kayu. Begitu menolah, Bonita langsung menerkam lehernya.

[Gambas:Video 20detik]

(aan/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads