"Feeling saya, Prabowo akan deklarasi capres dari Gerindra. PKS siap dukung," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (9/3/2018).
Menurutnya, wajar jika Gerindra mengajukan diri sebagai capres. Sebab, jumlah kursi Gerindra dan PKS di DPR berbeda cukup jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika keduanya maju bersama, PKS akan menyerahkan 9 nama capres/cawapres untuk dibahas bersama Gerindra. Mardani berharap capres/cawapres yang diusung berasal dari internal partai masing-masing.
"Gerindra kita minta Prabowo boleh, monggo putuskan siapa capresnya. Nanti ajuan Gerindra siapa, ajuan PKS siapa, kita bahas bersama. Ini kalau formasinya dua partai," ucap Wakil Ketua Komisi II itu.
Meskipun secara matematis keduanya bisa saja bergabung mengusung capres-cawapres, Mardani menyebut masih membuka peluang koalisi dengan parpol lain. Salah satunya PAN, yang diakui tengah intens berkomunikasi dengan PKS.
"Semua sekarang masih cair, bisa internal bisa eksternal. Tetapi kan pemutusnya itu adalah partai yang punya tiket. Dalam hal ini, kalau PKS ya Presiden PKS atau Ketua Majelis Syuro. Kalau Gerindra ya Pak Prabowo. Kalau PAN bergabung, ya PAN berhak untuk bersuara," jelasnya.
PKS makin yakin tak akan merapat ke koalisi Joko Widodo. Mardani menyebut partainya siap menghadirkan lawan Jokowi. Alasannya, jika PKS merapat bersama Jokowi, ada kemungkinan Pilpres 2019 akan diikuti calon tunggal. Mardani berharap pilpres mendatang benar-benar menjadi pesta demokrasi dengan memberikan pilihan bagi rakyat. (tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini