AS akan Produksi Plutonium 238 untuk Misi Rahasia

AS akan Produksi Plutonium 238 untuk Misi Rahasia

- detikNews
Senin, 27 Jun 2005 15:31 WIB
Jakarta - Amerika Serikat (AS) gencar mengecam program nuklir negara-negara seterunya. Padahal negeri adikuasa itu juga berencana menjalankan aktivitas nuklir yang bikin khawatir para pakar kesehatan.AS akan memproduksi kembali plutonium 238 yang memiliki bahan radioaktif tinggi. Ini merupakan kali pertama bagi AS sejak Perang Dingin era Uni Soviet. Demikian diberitakan koran The New York Times dan dilansir Reuters, Senin (27/6/2005). Plutonium itu kabarnya dimaksudkan untuk misi rahasia. Namun menurut Timothy Frazier, seorang pejabat tinggi Departemen Energi AS, produksi plutonium itu semata-mata demi keamanan nasional. "Alasan sebenarnya kami memulai produksinya adalah untuk keamanan nasional," tukas Frazier seraya menolak menjelaskan lebih jauh. Program nuklir ini akan memproduksi 150 kilogram plutonium dalam 30 tahun di Laboratorium Nasional Idaho. Program ini akan menghabiskan biaya sekitar US$ 1,5 miliar dan menghasilkan lebih dari 50 ribu drum limbah radioaktif dan berbahaya.Kandungan radioaktif plutonium 238 ratusan kali lebih banyak daripada plutonium 239, yang digunakan dalam senjata nuklir. Pakar-pakar medis mengutarakan, menghirup sedikit saja bahan berbahaya tersebut bisa berisiko terkena kanker paru-paru.Masih menurut koran AS itu, plutonium 238 tidak punya peran penting dalam persenjataan nuklir. Namun bahan itu dianggap krusial untuk daya panasnya yang stabil, yang bisa diubah menjadi tenaga listrik.Sejumlah pakar mengatakan, plutonium baru ini kemungkinan akan menjadi sumber energi bagi peralatan spionase di daratan dan bawah laut.Washington terakhir kali membuat plutonium 238 pada tahun 1980-an silam. Dan sekarang negara makmur itu bergantung pada cadangan lama ataupun impor dari Rusia. Namun sesuai perjanjian dengan Rusia, AS tidak bisa menggunakan plutonium impor itu untuk tujuan militer. (ita/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads