"Mereka yang dilatih tidak hanya dipersiapkan sebagai caleg. Kaum Perempuan Indonesia harus menunjukkan jati dirinya sebagai jalan peradaban politik dengan menampilkan watak politik yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, gotong royong, dan dedikasi untuk rakyat, bangsa dan negara," ujar Hasto saat acara peringatan 'Hari Perempuan Internasional' di Wisma Kinasih, Jalan Tapos, Kota Depok, Jumat (8/3/2018).
Baca juga: Perempuan dalam Rimba Pilkada |
"Di tangan perempuanlah jalan politik yang berkebudayaan itu dapat diwujudkan. Sebab Perempuan adalah sumber kebudayaan," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itulah di tengah berbagai persoalan terkait dengan wajah politik yang penuh dengan hoax, ujaran kebencian, dan berbagai bentuk adu domba hanya karena kekuasaan, maka kehadiran perempuan dalam politik sangatlah penting. Di sinilah PDI Perjuangan menjawab tanggung jawabnya untuk mempersiapkan perempuan Indonesia untuk menjadi pemimpin," ucap Hasto.
Hasto mengatakan kader perempuan PDIP dalam acara ini akan dibekali materi ideologi, kepemimpinan, pemahaman terhadap fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan sebagai calon legislatif. Dengan hal itu, Hasto menyakini kaum perempuan bisa terlibat dalam dunia politik.
"Kami benar-benar menyiapkan pemimpin untuk rakyat. Dengan keterlibatan kaum perempuan di politik maka politik dalam keseharian akan hadir. Sebab politik juga menyentuh aspek yang sederhana seperti menata lingkungan agar bersih, asri dengan tanaman dan perawatan lingkungan yg baik," tutur Hasto. (fai/rvk)











































