Wakil Direktur Pelayanan RSUZA, dr Azharuddin, mengatakan, F merupakan dokter muda yang baru lulus dari kampus dan bukan pegawai di RSUZA. Dia diduga terkena difteri saat masih menunggu program intensif untuk mengabdi di daerah selama satu setengah tahun.
"F ini dia baru menjadi dokter. Dokter baru lulus jadi dia belum bekerja di fasilitas kesehatan. Tapi kalau membantu kayak bekerja di klinik supaya ilmunya tidak lupa itu ada," kata Azharuddin kepada wartawan saat ditemui di RSUZA, Jumat (9/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim dokter RSUZA memberikan penanganan yang sama sesuai dengan penanganan pasien difteri. F kini sudah diberikan ADS antibiotik selama delapan hari. Pemberian antibiotik untuk dokter F hanya tinggal dua hari lagi.
"Kita selalu ada parameter untuk mengukur kondisi perkembangan pasien, hasilnya ecg-nya sudah normal, kita akan memulangkannya pada hari ke sepuluh,'' jelas Azharuddin.
Sepanjang 2018, RSUZA Banda Aceh menangani sebanyak 58 pasien difteri dari seluruh Aceh. Sebagian besar pasien sudah diperbolehkan pulang. Di rumah sakit milik pemerintah Aceh, tinggal tiga pasien difteri yang masih dirawat. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini