Malaysia Diminta Klarifikasi Kabar Hoax '1 M Ringgit di Yacht Mewah'

Malaysia Diminta Klarifikasi Kabar Hoax '1 M Ringgit di Yacht Mewah'

Mega Putra Ratya - detikNews
Jumat, 09 Mar 2018 15:18 WIB
Wakil Ketua DPR RI Bidang Ekonomi Dan Keuangan, Taufik Kurniawan/Foto: Dok. DPR
Jakarta - Di tengah upaya membantu penyidikan skandal 1 Malaysian Develoment Berhad (IMDB), Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto diserang kabar miring dari media Malaysia. Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan menyesalkan pemberitaan sebuah media online Malaysia yang menyudutkan Polri.

Taufik meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk mengklarifikasi hal itu kepada Pemerintah Kerajaan Malaysia. Termasuk meminta penjelasan dari media online tersebut.

Pasalnya, media itu ditengarai tidak memiliki sumber berita yang jelas. Taufik menegaskan, pemberitaan itu pun sepertinya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berita yang tidak jelas sumbernya, apalagi hanya mengutip dari berita lain yang sumbernya juga tidak kredibel, rasanya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Pemerintah Indonesia harus meminta klarifikasi. Jangan sampai berita hoax itu menyebar, dan bahkan mempengaruhi hubungan bilateral kita dengan Malaysia," tegas Taufik kepada wartawan, Jumat (9/3/2018).


Taufik menambahkan, pemerintah melalui KBRI di Malaysia bisa proaktif dengan meminta agar media online itu menarik berita itu dari situsnya. Dan memberikan klarifikasi, serta menampilkan sikap dan pernyataan resmi dari Polri.

"Saat ini, kemajuan teknologi kadang disalahgunakan untuk kepentingan tertentu, misalnya untuk menyebarkan isu negatif. Jangan sampai berita itu tetap menyebar, dan terkesan negatif bagi Polri. Padahal Polri sudah membantu FBI untuk menangkap kapal itu. Tentunya, penangkapan ini seharusnya mendapat apresiasi," tandas Taufik.


Sebagaimana diketahui, di tengah upaya membantu penyidikan skandal 1 Malaysian Develoment Berhad (IMDB), Polri diserang kabar miring dari media Malaysia. Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto pun sudah membantah dan mempertanyakan kredibilitas media yang menyebarkan kabar itu. Ia memastikan tuduhan itu hoax.

"Media itu justru melakukan framing pemberitaan menjadi 'Penyiasat Indonesia menjumpai 1 billion ringgit tersimpan rapi dalam kapal Jo Lo. Siap berbalut kertas hadiah. Untuk siapa ya pak?'. Tapi basis data pemberitaan media itu, hanya berasal dari tangkapan gambar atau screenshoot Facebook. Ironisnya, tangkapan gambar itu juga tidak menampilkan link dari akun Facebook tersebut. Bahkan juga tidak ada nama si pembuat status itu," ujar Ari. (ega/nwy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads