Demikian disampaikan Kepala BBKSDA Riau Suharyono dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (9/3/2018) di Pekanbaru. Haryono, begitu sapaan akrabnya, menyebutkan pihaknya terus berupaya menemukan Bonita dalam keadaan hidup.
Bila sudah bisa ditangkap, pihaknya akan mengobservasi Bonita untuk mengetahui mengapa perilakunya bisa menyimpang dari kebiasaan satwa liar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelepasliaran ini menjadi target utama pihaknya. Tidak ada niat BBKSDA Riau memindahkan Bonita dari lokasi konflik ke kebun binatang.
"Tidak ada bagi kami untuk memindahkan harimau ini ke kebun binatang atau sejenisnya. Tapi kami ingin mengembalikan harimau tadi, kalau sudah sehat, dirawat dengan medis, dan sifatnya sudah liar kembali, kita akan lepas liarkan ke habitatnya yang diharapkan tidak menimbulkan konflik lagi dengan manusia," kata Haryono.
Usia Bonita diperkirakan baru empat tahun alias masih remaja. Perilaku Bonita sudah dinilai menyimpang dari kebiasaan satwa liar sejenisnya.
Bonita tidak merasa canggung berinteraksi dengan manusia. Beberapa kali Bonita ditemukan tim duduk santai di tepi jalan poros perkebunan sawit. Malah Bonita dengan santai mendatangi truk yang akan melintas.
Bonita juga sempat menongkrongi tim selama dua jam. Jarak antara tim dan Bonita hanya 3 meter sembari memperhatikan gerak-gerik tim tersebut. Bonita juga mengelilingi tim beberapa kali selama dua jam itu.
Bonita baru beranjak menjauhi setelah mendengar suara tembakan dari tim lain yang akan memberikan bantuan ke lokasi. Hingga kini, Bonita belum tertangkap dan masih berkeliaran bebas di lokasi konflik. (cha/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini