"Kami bersama warga kemarin sudah mulai membersihkan kapel yang dirusak orang tak dikenal. Bukan hanya umat Kristiani saja, tapi umat muslim juga ikut membersihkan," kata Kapolres Ogan Ilir, AKBP Ghazali Ahmad, saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (9/3/2018).
Warga sekitar sudah lama hidup rukun saling gotong royong. Dari situ, dia menduga para pelaku perusakan bukanlah orang sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun barang bukti yang ditemukan di lokasi adalah hammer atau palu ukuran besar yang digunakan untuk merusak tembok dan batu. Ada pula daun jendela yang rusak dan tumpukan kursi yang bekas akan dibakar.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengecam perusakan ini. Alex menilai perusakan itu murni tindakan kriminal yang dilakukan orang tak bertanggung jawab.
"Informasi dari tokoh di lokasi, ini murni tindakan kriminal. Sedangkan motifnya apa, unsurnya apa itu segera terungkap dan Kapolda tadi sudah sampaikan untuk dikejar dan ini menjadi prioritas," kata Alex.
Insiden perusakan Kapel Santo Zakaria, yang terletak di Desa Mekarsari, Rantau Alai, Ogan Ilir, terjadi pada Kamis (8/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Kabar terbaru, pelaku diketahui berjumlah enam orang dan menggunakan 3 unit sepeda motor. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini