"Saya juga kedatangan dari TNI yang markasnya dekat dengan Soneta, kalau nggak salah Kostrad. Beberapa perwira Kostrad sudah datang meninjau lokasi dan investigasi," kata Rhoma setelah mendaftarkan permohonan banding Partai Idaman ke PTUN Jakarta, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (8/3/2018).
Rhoma menjelaskan jarak studio musiknya di Jl Tole Iskandar, Depok, dengan markas Kostrad memang tak begitu jauh. Namun perwira Kostrad itu memastikan peluru nyasar itu bukan dari Kostrad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau mengatakan, 'Ini bukan dari kami Bang Haji, ini saya rasa peluru setan,' istilahnya gitu," imbuh Ketum Partai Idaman itu.
Rhoma pun tak mau menduga siapa pihak yang menembakkan peluru ke studio musiknya. Rhoma menyerahkan sepenuhnya penyelidikan itu kepada polisi.
"Kita nggak menduga-duga, yang pasti kita menunggu keputusan dari Bareskrim apakah ini teror apakah peluru nyasar, nanti beliau yang menentukan itu," jelas Rhoma.
Peristiwa penembakan itu terjadi pada Sabtu (3/3) pagi. Putri Rhoma Irama, Debby Veramasari, menjelaskan penembakan itu pertama kali diketahui oleh office boy kantornya.
"Jadi, pagi itu habis... terdengar suara tembakan, terus sama OB dicek, ada apa gitu kan. Ternyata ditemukan peluru depan pintu," tutur Debby saat dihubungi, Minggu (4/3). (ams/imk)