Polisi soal Gereja di Sumsel Dirusak: Tidak Pernah Ada Gejolak Agama

Polisi soal Gereja di Sumsel Dirusak: Tidak Pernah Ada Gejolak Agama

Raja Adil Siregar - detikNews
Kamis, 08 Mar 2018 16:40 WIB
Palembang - Gereja/kapel yang ada di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dirusak orang tak dikenal. Polisi memastikan tidak ada sengketa atau konflik dengan warga sekitar soal keberadaannya.

"Kapel didirikan sejak tahun 2000 atau 18 tahun sudah berdiri. Kalau dari data kami, tidak pernah ada gejolak agama, apalagi konflik tanah. Termasuk apakah keberadaan kapel ini ditolak warga juga tidak ada," kata Kapolres Ogan Ilir AKBP Ghazali Achmad kepada detikcom, Kamis (8/3/2018).

Dikatakan Ghazali, selama ini warga sekitar menjalani aktivitas dengan damai. Bahkan warga saling gotong royong dalam melakukan kegiatan sesuai dengan semboyan 'Caram Seguguk' yang melekat pada Kabupaten Ogan Ilir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masih menurut Ghazali, sejauh ini memang tidak ada barang-barang yang hilang di dalam Kapel. Namun mesin pompa air terakhir kali diketahui hilang siang ini dan belum dapat dipastikan apakah pelaku yang mengambil atau bukan.

"Tidak ada yang hilang kalau di dalam kapel pascaperusakan, hanya mesin pompa air saja dan itu letaknya di luar. Kami juga heran kok tiba-tiba ada kabar kapel dirusak. Padahal di sini warga hidup rukun," sambungnya.

Sebagaimana diketahui, kapel digunakan oleh umat Kristiani beribadah hanya pada Minggu. Jumlah jemaah pun cukup banyak, yakni mencapai 50 orang.

Saat insiden perusakan sekitar pukul 01.00 WIB, warga memang sempat ada yang ke luar rumah dan menegur. Tetapi mereka tak berani mendekat dan para pelaku pun langsung berlari menggunakan sepeda motor.

Para pelaku diketahui berjumlah lebih dari satu orang. Polisi juga sudah melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di lokasi kejadian di Desa Mekarsari, Rantau Alay, Ogan Ilir. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads